Pelaku Pariwisata Bali Ingin Ekosistem 'New Normal' Terintegrasi

- Selasa, 26 Mei 2020 | 10:22 WIB
Kawasan Taman Titi Banda, Denpasar, Bali. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Kawasan Taman Titi Banda, Denpasar, Bali. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Pelaku pariwisata menginginkan ekosistem 'New Normal' dibangun terintegrasi ketika Bali kembali dibuka untuk kunjungan wisatawan di tengah kondisi pandemi virus corona.

"Di Bali harus dibangun ekosistem New Normal yang tidak bisa parsial dan kami mendorong untuk terwujudnya itu," kata Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali Ketut Swabawa dikutip dari Antara.

Swabawa mengatakan, jangan sampai ketika hotel sudah dibangun standar yang bagus sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19, tapi standar yang berbeda diberlakukan untuk bagian transportasi maupun penyediaan bahan makanan untuk hotel.

"Tetapi di sisi lain, ada hotel yang nakal, tidak menerapkan standar itu, sehingga biaya produksinya rendah, harga jualnya rendah dan lebih mudah mendapatkan tamu. Namun, ketika tamunya sakit. Ini 'kan yang tercoreng nama Bali juga," ucapnya.

Swabawa menjelaskan bahwa Bali sebagai kepulauan, bukan soal industri pariwisata atau pun bandaranya saja sebagai pintu gerbangnya dalam persiapan menghadapi New Normal.

"Namun, bagaimana pemerintah membangun sistem yang terintegrasi dengan industri dan masyarakat juga. Masyarakat itu patokannya desa adat. Desa adat pun punya aturan "perarem" sendiri, misalnya ada desa yang melarang pengusahanya menerima tamu dari luar," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X