Bila kamu berkunjung ke Kota Blitar, Jawa Timur pasti akan menemukan cambuk raksasa atau dalam bahasa Jawa disebut pecut. Berada di jantung Kota Blitar, cambuk raksasa tersebut menjadi ikon dari Taman Pecut.
Bukan pecut sungguhan, melainkan sebuah tugu setinggi 5 meter berupa tangan yang memegang Pecut Samandiman. Pecut tersebut diyakini sebagai benda pusaka yang dimilik Bupati Blitar ke-3 yaitu Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Sosro Hadinegoro yang memerintah pada 1915-1918.
Konon, saat dilecutkan oleh pemiliknya, Pecut Samandiman bisa membelah aliran lahar Gunung Kelud yang sedang erupsi. Sehingga Kota Blitar bisa selamat dari terjangan lahar gunung berapi di Kediri itu. Karena itu, tugu ini dibuat untuk mengingat kisah tersebut.
Berada di Jalan Merdeka, Taman Pecut diresmikan pada (22/6/2017) oleh Walikota Blitar yang saat itu dijabat oleh M. Samanhudi Anwar. Selain menjadi tambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH), taman ini juga diharapkan bisa menjadi destinasi wisata keluarga yang nyaman.
Tugu berbentuk tangan memegang pecut itu memiliki filosofi mengajak warga Kota Blitar untuk lebih bersemangat. Sehingga warga kota kelahiran Bung Karno ini bisa menjadi pekerja keras.
Oh iya, selain tersedia banyak bangku taman untuk duduk santai sambil menikmati suasana kota, taman ini juga dihiasi dengan sejumlah ornamen berbentuk ikan koi di sekelilingnya. Ikan koi merupakan salah satu ikan hias yang kini banyak dibudidayakan oleh warga Kota Blitar.
Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Taman Pecut yang pembangunannya menghabiskan dana sekitar Rp8 miliar ini, adalah pada Sabtu malam pukul 19.30-21.00 WIB. Karena pada rentang waktu tersebut, akan ada atraksi air mancur menari di sekeliling tugu pecut.
Uniknya, air mancur tersebut akan menari sesuai alunan musik yang diputar berbarengan dengan sorot lampu warna-warni. Karena itu pada saat malam Minggu, Taman Pecut ini berubah menjadi destinasi wisata yang sangat menarik.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.