Belum lama ini Holding BUMN Pariwisata InJourney mengatakan masyarakat Indonesia masuk dalam kategori kurang piknik. Hal ini berdasarkan data dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO).
Data dari UNWTO mencatat bahwa rata-rata orang Indonesia piknik atau liburan hanya 2,6 kali dalam setahun.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Piknik Keluarga Seru dan Pet Friendly di Jakarta Selatan
Angka tersebut dinilai jauh dari negara-negara lain seperti Jepang, China dan Malaysia. Jepang piknik dalam setahun sebanyak 4,7 kali, China 5,7 kali dan Malaysia 10,3 kali dalam setahun.
Melihat data tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengakui hal tersebut.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemenparekraf di Jakarta, Kamis (15/12/2022), Sandiaga Uno mengatakan minat liburan orang Indonesia masih rendah dibanding negara tetangga.
"Memang orang Indonesia itu kurang piknik. Sudah keluar studinya. Kita dibandingkan negara-negara tetangga, kita kurang healing. Hanya dua kali lipat, atau 2,5 kali lipat dari jumlah populasi kita," jelas Menparekraf, dikutip dari Antara.
"Padahal liburan membuat pikiran kita lebih segar dan menyenangkan," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga menjelaskan bahwa pariwisata di Indonesia sudah sangat meningkat. Hal tersebut dilihat dari tiket pesawat ke Indonesia dari luar negeri sudah habis terjual.
Baca juga: 5 Rekomendasi Taman di Jakarta yang Instagramable, Bisa Piknik!
Menurut Sandiaga, desa wisata punya potensi untuk dikembangkan lantaran merupakan salah satu penopang dan juara pariwisata di kala pandemi COVID-19 mengamuk.
Oleh karena itu, desa wisata yang jumlahnya ribuan dan tersebar di seluruh Indonesia itu berpotensi untuk mendorong pergerakan wisnus yang ditargetkan bisa mencapai 1,2-1,4 miliar perjalanan pada 2023.
