Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, memberikan teguran keras kepada pihak Event Organizer (EO), yang diduga telah melakukan pelanggaran.
Hal itu disebabkan adanya kelebihan kapasitas penonton dengan tempat pada pagelaran musik ‘Berdendang Bergoyang’. Menurutnya, EO jangan hanya memikirkan keuntungan semata dari sebuah acara.
“Belajar dari Itaewon dan juga event ‘Berdendang Bergoyang’ yang mendapat begitu banyak keluhan dari pengunjung, saya mengimbau kepada seluruh EO untuk JANGAN AJI MUMPUNG,” ucap Sandiaga, dikutip dari keterangan pada foto yang diunggah ke akun Instagramnya, Rabu (2/10/2022).
Baca Juga: Aktor Lee Jihan Tewas dalam Tragedi Itaewon saat Merayakan Pesta Halloween
Menurut Menparekraf, setiap penyelenggaran acara, harus tetap memperhatikan Keselamatan, Kesehatan, Kebersihan, dan Keberlanjutan Lingkungan (4K).
“TEGAS saya ingatkan kepada para EO (Event Organizer), begitu permintaan tiket tinggi, jangan sekali-kali menjual melebihi kapasitas tempat, sehingga membuat orang yang hadir kapok,” katanya.
Sebelumnya, kejadian ratusan orang yang meninggal akibat henti jantung karena mengikuti perayaan Halloween di Itaewon, Seol, Korea Selatan, memberikan duka yang cukup mendalam bagi sejumlah pihak.
Baca Juga: Cerita Penonton Berdendang Bergoyang: Banyak yang Pingsan, Botol Oksigen Berserakan
Enggak hanya itu, rupanya kerumunan yang berujung desak-desakan juga terjadi pada pagelaran musik ‘Berdendang Bergoyang’ di Istora Senayan, Jakarta, baru-baru ini. Akibat pengunjung yang melebihi kapasitas tempat, membuat beberapa orang ada yang pingsan.
Acara pada hari ketiga pun terpaksa tidak diselenggarakan, lantaran pihak Event Organizer (EO), diduga telah melakukan pelanggaran dengan melebihi kapasitas tempat. Kapasitas lokasi itu hanya maksimal 10.000 orang, tapi yang hadir sampai 21.000 penonton.
Sandiaga berharap, kejadian yang terjadi di Itaewon dan ‘Berdendang Bergoyang’, menjadi bahan pembelajaran dan tidak terulang pada penyelenggaraan acara selanjutnya.
“Saya harap, kejadian seperti kemarin tidak akan terjadi lagi, karena ini momentum yang harus kita kawal demi KEPULIHAN EKONOMI dan TERCIPTANYA 4,4 JUTA LAPANGAN KERJA BARU hingga tahun 2024,” imbuh Menparekraf.
