Meski Jepang kerap dipuji karena termasuk salah satu negara paling sukses dalam menangani wabah virus corona, namun tak sedikit juga masih ada warga negara itu yang bebal dan memilih untuk tetap berwisata ke luar rumah.
Gara-gara itu, sebuah taman memutuskan untuk memangkas seluruh koleksi bunga tulipnya untuk mencegah kunjungan wisatawan.
Bored Panda melaporkan, kota Sakura yang berada di Prefektur Chiba rutin menggelar acara tahunan musim semi Sakura Tulip Festa. Festival tersebut digelar untuk menyaksikan ribuan bunga tulip yang bermerkaran dengan indah di Sakura Furusato Square.
Taman itu setidaknya memiliki koleksi 800.000 bunga dari 100 varietas tulip dan terdapat juga kincir angin yang didatangkan langsung dari Belanda.
Namun karena musim semi tahun ini bertepatan dengan wabah pandemi virus corona, pengelola Sakura Furusato Square dan pemerintah setempat memutuskan untuk tidak menggelar Sakura Tulip Festa. Meski ditiadakan karena corona, namun masih ada saja warga yang mendatangi taman.
Pemerintah setempat mencatat ada sekitar 400 orang yang sempat terlihat di tempat itu pada 11 April lalu atau seminggu setelah Perdana Menteri Shinzo Abe menyatakan status darurat bagi Prefektur Chiba.
Ternyata, dengan ditiadakannya festival tidak cukup efektif untuk melarang warga ke tempat itu. Akhirnya, pengelola taman memutuskan untuk memangkas ribuan bunga tulip di Sakura Furusato Square. Kini taman itu tampak rata dengan tanah. Dengan begitu, tidak akan ada lagi kerumunan warga untuk melihat bunga tulip di tengah pandemi ini.