Arab Saudi telah menawarkan program visa kunjungan bagi turis di 49 negara demi menambah pemasukan negara dari investasi sektor pariwisata.
Program visa kunjungan juga disertai dengan kebijakan kode etik berpakaian bagi pendatang, karena sebelumnya negara Muslim itu mewajibkan pengunjung wanita menggunakan jubah hitam panjang.
Dikutip dari Telegraph, kebijakan yang diberikan Arab Saudi adalah turis wanita boleh berbikini di pesisir Laut Merah. Namun, selain di tempat itu, turis wanita harus berpakaian sopan seperti menutupi bahu dan lutut. Jika tidak, ada denda menanti.
Dikutip dari Dailymail, Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed al-Khateeb mengatakan, abaya bukan lagi pakaian wajib bagi turis mancanegara. Namun mereka tetap wajib menggunakan pakaian yang sopan, terutama saat berada di ruang publik.
Visa kunjungan untuk turis mancanegara bisa diurus melalui online atau saat kedatangan dengan tarif US$80 (sekitar Rp1,1 juta) per orang.
Turis wanita juga kini diperbolehkan untuk berwisata solo di Arab Saudi, setelah sebelumnya wanita harus ditemani pendamping selama berada di Arab Saudi.
Kota Mekah dan Madinah tetap terlarang untuk didatangi turis dengan visa kunjungan, karena untuk mendatangi dua area suci itu turis harus datang dengan visa khusus ibadah.
Ada lima Situs Warisan Budaya UNESCO yang dibuka untuk turis di Arab Saudi. Selain itu pemerintahnya juga sedang membangun kawasan wisata futuristik dan modern Qidiyya yang berlokasi di Riyadh demi menampung kedatangan turis.
Pengelola taman bermain Six Folags juga dikabarkan bakal membuka cabang di Qiddiya.
Arab Saudi ingin memajukan ekonomi negara melalui sektor pariwisata. Salah satu bentuk usaha memajukan pariwisata Arab Saudi adalah dengan dilakukannya pembangunan resort mewah di Laut Merah.
Meskipun kabar ini sudah tersiar ke seluruh dunia, wisatawan mancanegara belum bisa menikmati keindahan resort mewah di Arab Saudi ini. Pasalnya, proyek tersebut baru dimulai pada tahun 2019 dan target selesainya pada tahun 2022.
