Sejak Pandemi Corona, Angka Bunuh Diri di Jepang Menurun

- Senin, 18 Mei 2020 | 12:37 WIB
Tokyo, Jepang. (REUTERS/Issei Kato)
Tokyo, Jepang. (REUTERS/Issei Kato)

Sejak terjadinya pandemi virus corona, angka bunuh diri di Jepang diklaim menurun.

Mengutip SoraNews24, ketika musim semi tiba, angka bunuh diri di Jepang cenderung meningkat. Pada masa-masa itu ada istilah yang disebut 'jinshin jiko' yang artinya cedera pribadi. Cedera pribadi ini dilakukan dengan cara menabrakan diri pada kereta.

Keputusan bunuh diri itu dilakukan atas dasar tekanan pekerjaan, ketakutan, serta emosional yang akan kembali ke tempat yang berulang, serta keterpaksaan menyebabkan orang banyak gelap mata.

Karena musim semi tahun ini bertepatan dengan wabah virus corona membuat orang-orang lebih banyak berdiam diri di dalam rumah. Ancaman virus corona yang saat ini ada justru banyak membuat orang-orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing dan mengerti akan betapa pentingnya hidup.

Selain itu, dengan berdiam diri di dalam rumah, membuat orang sedikit melakukan aktivitas kerja di kantor, yang tentu saja membuat berkurangnya interaksi dengan orang-orang di kantor, terhindar dari risiko intimidasi kerja, serta otoritas seorang pemimpin yang dapat merusak mental.

Berdasarkan data dari statistik Jepang, pada April 2020 ada sebanyak 1.455 orang yang memutuskan untuk bunuh diri. Jumlah itu menurun sekitar 19,8 persen dari periode yang sama pada tahun lalu, yakni sekitar 1.814 orang yang memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X