5 Tarian Bali yang Paling Ditunggu Wisatawan, Gerakannya Khas dan Penuh Makna

- Sabtu, 14 Mei 2022 | 05:00 WIB
Ilustrasi tarian tradisional Bali (Freepik/anekoho)
Ilustrasi tarian tradisional Bali (Freepik/anekoho)

Keindahan alam dan keragaman budaya Bali telah mampu menyihir siapa saja, tak terkecuali turis asing.

Mereka sangat suka menyaksikan ritual kebudayaan Bali, termasuk tarian khasnya.

Seperti diketahui, Bali memang punya banyak tarian dengan berbagai macam gerakan. 

Tari bahkan sudah menjadi bagian dari tak terpisahkan dari keseharian masyarakat Bali. 

Tari bagian hidup masyarakat Bali

Bahkan menurut seorang pengamat seni budaya Bali, Kadek Suartaya tari telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Pulau Dewata itu. 

Tari telah diwarisi sejak zaman dahulu hingga saat ini maish terpelihara dengan baik.

"Sebelum agama Hindu masuk ke Bali, masyarakat setempat yang masih primitif telah memiliki jenis-jenis tari yang berfungsi untuk menolak bala yang hingga kini masih dijumpai di daerah pedesaan dan pegunungan," ujarnya.

Lantas tarian apa saja yang selalu menjadi favorit wisatwan? Nah dirangkum dari berbagai sumber, inilah 5 tarian Bali yang paling ditunggu wisatawan!

1. Tari Kecak

-
Tari kecak (Instagram/tofansaudagarr)

Tari Kecak merupakan tarian adat Bali yang sangat populer dan selalu menjadi pertunjukan yang diburu para wisatawan.

Dalam sejarahnya, tarian ini sendiri diciptakan oleh Wayan Limbak dan oleh seniman Jerman, Walter Spies pada tahun 1930.

Tarian ini menceritakan epic Ramayana dan rata-rata seluruh penarinya adalah laki-laki. Jumlah penari yang membawakan Tari Kecak biasanya sangat banyak dengan durasi tak cukup bila hanya 30 menit.

Keunikan tarian ini terletak pada bunyi “cak-cak-cak,” Saat kamu mendengarkan sekelompok laki-laki yang membunyikan kata “cak” kamu seolah mendengarkan ribuan orang yang membunyikan kata itu. 

2. Tari Pendet

-
Tari Pendet (Instagram/dos.catalogue)

Pada awalnya, tari Pendet merupakan tari pemujaan yang ditampilkan di pura – pura di Bali.

Tari ini kemudian dibuat dalam versi yang lebih modern oleh I Wayan Rindi pada tahun 1950-an.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X