Dulunya Berbau Busuk, Sekarang jadi Kota Parfum Dunia yang Lahirkan Merk Ternama

- Senin, 4 April 2022 | 03:51 WIB
Museum parfum Fragonard di Prancis (Fabiola Lawalata/IDZ Creators)
Museum parfum Fragonard di Prancis (Fabiola Lawalata/IDZ Creators)

Prancis, menjadi negara yang sering disebut ketika berbicara soal parfum. Sejumlah merk parfum dunia berasal dari sini, sebut saja Dior, Chanel dan Estée Lauder.

Bukan di Paris, asal mula diciptakannya parfum berada di sebuah kota kecil bernama Grasse. Kota di Prancis Selatan yang terletak hanya 15 kilometer dari Cannes ini punya peranan penting dalam dunia minyak wangi.

-
Belanja parfum Fragonard untuk suvenir (Fabiola Lawalata/IDZ Creators)

Tercatat sejak akhir abad ke-18 telah ada 2.000 koleksi parfum dengan aroma yang berbeda, lahir dari Grasse.

Grasse pun menjelma menjadi kota parfum dunia.

-
Grasse, kota parfum dunia di Prancis Selatan (Fabiola Lawalata/IDZ Creators)

Menyusuri kota Grasse, aroma harum parfum mengikuti kemanapun kamu berjalan. Padahal dulunya kota ini berbalut sejarah bau busuk yang menyengat.

Bau busuk tersebut bermula dari awal abad pertengahan silam. Kala itu kota Grasse adalah kota yang menghasilkan produk kulit berkualitas, karena proses penyamakkan kulit itu mengeluarkan bau tidak sedap yang menyeruak ke seantero kota.

Untuk menutupi bau busuk tersebut, dibuatlah essence oil dari bunga-bunga yang tumbuh secara lokal di Grasse.

Produksi pembuatan kulit semakin menurun karena pajak yang tinggi, sedangkan produksi parfum semakin meningkat dan naik daun.

-
Museum parfum internasional di Grasse (Fabiola Lawalata/IDZ Creators)

Di kota berudara sejuk khas perbukitan itu berdiri enggak kurang 25 pabrik parfum, mulai dari industri rumahan sampai industri sekelas pabrik. Termasuk tiga pabrik merek parfum klasik yang bertahan, yaitu Fragonard, Molinard dan Galimard.

Kamu tinggal melakukan pendaftaran online kalau mau mengunjungi salah satunya.

-
Alat penyulingan parfum (Fabiola Lawalata/IDZ Creators)

Selain mengenal proses pembuatan, kamu juga bisa membuat parfum sendiri di ketiga pabrik yang telah ada sejak tahun 1700 an ini. Seru banget karena bisa jadi suvenir buat dibawa pulang.

-
Produk parfum keluaran tahun 1740 (Fabiola Lawalata/IDZ Creators)

Kota tua Grasse kental dengan nuansa abad pertengahan, jalanannya masih terbuat dari conblock dan dipadati sama toko wewangian yang juga menjual aneka sabun warna warni. Kamu boleh mengira-ngira wangi apa yang paling dominan dari setiap sabun atau lotion yang dijual.

-
Ragam sabun seharga Rp30 ribu (Fabiola Lawalata/IDZ Creators)

Kontur tanah dan cuaca yang mendukung, membuat ladang bunga di Grasse dipercaya jadi bahan utama pengolahan parfum terkenal, misalnya parfum dari rumah mode Chanel,  semua bunga mawar yang digunakan adalah berasal dari Grasse.

-
Kota tua Grasse yang estetik (Fabiola Lawalata/IDZ Creators)

Sebagai gambaran, hitungan satu kilogram terdiri atas 500 bunga mawar sedangkan satu kilogram bunga melati memerlukan sampai dengan 3.000 bunga melati. Semuanya dipetik secara manual dan harus segera diproses. Enggak heran kan kalau sebotol parfum dari merek kesayangan itu harganya selangit.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X