Mendekati akhir tahun, artinya akan tiba waktunya orang-orang untuk melakukan perjalanan wisata. Selain menikmati liburan, perjalanan ini juga sebagai rileksasi dari penatnya pekerjaan yang selama ini dijalani. Sebelum melakukan perjalan wisata, biasanya orang-orang akan mencari tahu dulu lokasi wisata yang ingin dikunjungi. Pemilihan lokasi wisata ini disesuaikan dengan keunikan lokasi dan kulinernya.
Berdasarkan hal ini, sebuah perusahaan Online Agent Travel Booking.com telah melakukan sebuah riset tentang tren wisata di tahun 2020.
Riset ini dilakukan pada orang dewasa yang pernah melakukan perjalanan dalam 12 bulan terakhir, atau perjalanan yang akan dilakukan dalam 12 bulan ke depan. Penelitian ini melibatkan 22.000 responden yang 1.000 diantaranya berasal dari Australia, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, China, Brasil, India, AS, Inggros, Rusia, Indonesia dan Korea Selatan. Serta 500 orang dari masing-masung negara yaitu Jepang, Selandia Baru, Thailand, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Hong Kong, Kroasia, Meksiko, Belanda, Swedia, Singapura dan Israel.
Dari hasil riset itu menunjukkan bahwa tahun 2020 menjadi tahun yang penuh dengan eksplorasi. Ada 5 hasil survei yang telah dilakukan oleh Booking.com. Mau tau apa saja tren wisata tahun 2020? Berikut ini ulasannya.
1. Slow travelling
Sebanyak 48 persen wisatawan akan memilih transportasi yang lambat. 6 dari 10 orang atau sekitar 61 persen lebih memilih rute yang jauh demi menikmati perjalanan. Moda transportasi seperti sepeda, trem, kereta luncur, dan perahu menjadi pilihan para wisatawan untuk menjelajahi berbagai destinasi. Tak hanya itu, para wisatawan juga tak masalah jika harus bepergian dengan jalan kaki. Sebanyak 57 persen responden penelitian menyatakan tidak keberatan jika harus menghabiskan banyak waktu di perjalanan, asal transportasi yang digunakan memiliki keunikan. 64 persen lainnya mengaku ingin merasakan kembali suasana bepergian seperti pada masa lampau ala Flying Scotsman dan Orient Express.
2. Liburan bersama kakek nenek
Dari hasil survei membuktikan bahwa sebanyak 72 persen wisatawan yang sudah lanjut usia ingin menikmati liburan bersama dengan cucunya. Sedangkan 71 persen responden mengaku bahwa para orang tua memerlukan istirahat sejenak untuk menikmati waktu luang bersama anak-anaknya.
3. Destinasi wisata 'Kota Kedua'
Destinasi wisata yang belum banyak terjamah oleh wisatawan diprediksi akan menjadi tren wisata tahun 2020. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pariwisata berlebihan di destinasi utama. Sebanyak 54 persen wisatawan global ingin mengurangi destinasi berlebihan. Sedangkan 51 persen lainnya rela menukar destinasi awal dengan tempat yang tidak terlalu terkenal.
4. Destinasi yang menyenangkan dan lengkap
Tahun 2020, para wisatawan diprediksi akan mengunjungi destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan satu pengalaman saja, tapi lebih. Mulai dari wisata alam, sejarah, atau berburu kuliner.
5. Berburu restoran
Tak hanya menjelajahi destinasi wisata, para pelancong tahun 2020 juga memiliki ambisius yang besar untuk berburu restoran. Para wisatawan biasanya tertarik dengan kuliner yang banyak beredar di media sosial. Tidak hanya restoran ternama di daerah tersebut, para wisatawan juga akan tertarik dengan kuliner lokal yang menawarkan cita rasa khas dan unik.