Menilik Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Pembangunan Pernah Dihentikan Belanda

- Jumat, 14 April 2023 | 17:41 WIB
Masjid Raya Baiturrahman. (Z Creators/Sri Wahyuni Kuna)
Masjid Raya Baiturrahman. (Z Creators/Sri Wahyuni Kuna)

Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu masjid terbesar di Indonesia dan terletak di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia. Masjid ini memiliki sejarah panjang yang berhubungan erat dengan sejarah Aceh sebagai kekuatan Islam di kawasan Nusantara.

Sejarah Masjid Raya Baiturrahman bermula dari tahun 1292 ketika Sultan Mahmudsyah II memerintahkan pembangunan sebuah masjid besar sebagai tanda kebesaran dan kekuasaannya sebagai sultan di Aceh. 

Namun, pembangunan masjid ini dihentikan oleh penjajah Belanda pada tahun 1877 dan dibangun kembali pada tahun 1881 dengan gaya arsitektur yang lebih modern.

Baca Juga: Jelang Gerhana Matahari, Siswa SMP Muhammadiyah PK Solo Buat Kamera Lubang Satu Jarum

Selama Perang Aceh, Masjid Raya Baiturrahman mengalami kerusakan parah akibat pengeboman Belanda pada tahun 1873, 1899, dan 1942. Namun, setelah Aceh mendapatkan status sebagai provinsi pada tahun 1959, masjid ini direnovasi dan dibangun kembali dengan gaya arsitektur yang sama dengan aslinya.

Gaya Arsitektur Timur Tengah

-
Bangunan masjid dengan gaya .rsitektur Timur Tengah. (Z Creators/Sri Wahyuni Kuna)

Masjid Raya Baiturrahman memiliki gaya arsitektur yang dipengaruhi oleh beberapa gaya arsitektur dari Timur Tengah seperti gaya arsitektur Turki Ottoman dan Arab. Arsitektur Turki Ottoman bisa dilihat dari bentuk menara dan kubah yang berbentuk setengah bola, sementara pengaruh arsitektur Arab bisa dilihat dari penggunaan ornamen khas Arab dan kaligrafi di dalam masjid.

Baca Juga: Bunium Tawarkan Ketenangan dan Suasana Alam nan Syahdu

Arsitektur Masjid Raya Baiturrahman juga memperlihatkan sentuhan gaya arsitektur khas Mughal seperti penggunaan kayu untuk ornamen di dalam masjid, penggunaan atap segitiga yang menjulang tinggi, serta penggunaan batu bata merah sebagai material utama bangunan.

Secara keseluruhan, Masjid Raya Baiturrahman memiliki gaya arsitektur yang unik dengan perpaduan beberapa gaya arsitektur dari Timur Tengah dan sentuhan Mughal yang mencerminkan kekayaan seni dan budaya Islam di Aceh.

Tidak Hanya jadi Tempat Beribadah

-
Tidak hanya jadi tempat ibadah. (Z Creators/Sri Wahyuni Kuna)

Saat ini, Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi tempat wisata yang populer bagi para wisatawan yang berkunjung ke Aceh. Masjid ini memiliki arsitektur yang indah dan unik dengan atap berbentuk segitiga dan menara setinggi 35 meter.

Pada malam hari, Masjid Raya Baiturrahman terlihat sangat indah karena diterangi oleh lampu-lampu berwarna-warni yang dipasang di sekitar bangunan. Selain itu, di sekitar masjid juga terdapat pasar souvenir dan kuliner yang menjual berbagai macam makanan dan produk kerajinan tangan khas Aceh.

Dalam sejarahnya, Masjid Raya Baiturrahman juga menjadi saksi bisu dari perjuangan rakyat Aceh dalam mempertahankan identitas dan kebudayaannya. Karena itu, masjid ini menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Aceh dan dijaga dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat setempat.

Saya harap ini memberikan sedikit informasi tentang sejarah dan perkembangan Masjid Raya Baiturrahman sebagai tempat ibadah dan wisata yang populer di Aceh.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X