Keunikan Jam Gadang Bukittinggi, Ternyata Mesinnya Hanya Ada 2 di Dunia

- Senin, 10 April 2023 | 12:30 WIB
Jam Gadang Bukittinggi. (Z Creators/Sriwahyuni Kuna)
Jam Gadang Bukittinggi. (Z Creators/Sriwahyuni Kuna)

Jam Gadang di Bukit Tinggi punya nilai yang istimewa bagi warga Sumatera Barat dan Indonesia. Tidak hanya punya nilai sejarah tapi juga arsitektur yang tinggi.

Jam Gadang merupakan sebuah menara jam besar yang terletak di kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Menara jam ini merupakan simbol Kota Bukittinggi dan salah satu ikon pariwisata Sumatera Barat. Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek dari Belanda bernama Yazid Abidin Rajo Mangkuto.

-
Jam Gadang Bukittinggi. (Z Creators/Sriwahyuni Kuna)

Baca juga: Atap Pasar Ini Spot Terbaik Menikmati Indahnya Jam Gadang dari Ketinggian, Sudah Tau?

Jam tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur dan digerakkan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat 2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris. 

Mesin jam dan permukaan jam terletak pada satu tingkat di bawah tingkat paling atas. Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam yaitu Vortmann Relinghausen.

Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.

-
Jam Gadang Bukittinggi. (Z Creators/Sriwahyuni Kuna)

Menara jam ini memiliki ketinggian 26 meter dan terletak di pusat Kota Bukittinggi, tepatnya di sebelah kantor Walikota Bukittinggi. Jam Gadang didesain dengan gaya arsitektur Eropa dan Melayu, dengan ornamen-ornamen khas Minangkabau.

Sejarah Jam Gadang dimulai pada awal abad ke-20, ketika Bukittinggi masih menjadi bagian dari Hindia Belanda. Pada tahun 1906, Pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk memindahkan ibu kota dari Padang ke Bukittinggi.

Pada saat itu, Bukittinggi belum memiliki menara jam yang besar untuk menandai pusat kota. Pada tahun 1926, Pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk membangun sebuah menara jam besar di Bukittinggi.

Proyek ini dikerjakan oleh seorang arsitek bernama Yazid Abidin, yang juga merancang beberapa bangunan penting di Sumatera Barat, seperti Gedung Nasional dan Gedung Sate.

-
Jam Gadang Bukittinggi. (Z Creators/Sriwahyuni Kuna)

Pembangunan Jam Gadang selesai pada tahun 1928 dan sejak itu, menara jam ini menjadi salah satu simbol Kota Bukittinggi. Selama masa penjajahan Jepang dan masa kemerdekaan, Jam Gadang tetap berdiri kokoh di tengah-tengah Kota Bukittinggi.

Baca juga: Misteri Jam Gadang, Ternyata Kembaran Big Ben London, Dibangun Cuma Pakai Kapur!

Hingga saat ini, Jam Gadang masih berfungsi sebagai menara jam yang menandai waktu di Bukittinggi.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X