Ratusan tenaga kerja Filipina tak bisa kembali ke Tiongkok, setelah pemerintah Filipina memberlakukan kebijakan untuk menyetop sementara seluruh penerbangan dari dan ke Negeri Tirai Bambu itu.
Tak hanya Tiongkok, penerbangan tujuan Hong Kong dan Makau juga dilarang untuk sementara waktu ini.
Kebijakan yang diumumkan oleh Presiden Rodrigo Duterte pada pekan lalu itu, membuat salah seorang tenaga kerja Filipina yang bekerja di Hong Kong, Jade Doringo tak bisa kembali bekerja.
Doringo yang merupakan seorang insinyur perangkat lunak bercerita, bahwa saat itu dia sudah tiba di Bandara Manila lima jam sebelum keberangkatan ke Hong Kong. Dia tak bisa berangkat pada hari itu, bahkan boarding pass miliknya diminta kembali.
"Bayangkan kebingungan yang kami rasakan waktu itu, tidak tau apa-apa," kata Doringo kepada NY Times.
Lebih tragis lagi, koper Doringo hilang. Tidak ada yang bisa dilakukannya pada hari itu kecuali hanya mengikuti penumpang lainnya yang juga tak bisa berbuat banyak.
Sebagian besar dari mereka ada yang belum makan sejak pagi. Lalu, pada pukul 11 malam, Doringo dan lainnya keluar dari bandara tanpa membawa apa-apa.
Tenaga kerja lainnya dari sektor domestik memilih untuk menghubungi majikan mereka yang ada di Hong Kong, untuk mengabarkan bahwa mereka tak bisa kembali ke kota itu untuk sementara waktu ini.