Klub Malam di Belanda Mulai Beroperasi, Pengunjung Menari Sambil Duduk di Kursi

- Selasa, 9 Juni 2020 | 11:03 WIB
Ilustrasi klub malam. (freepik)
Ilustrasi klub malam. (freepik)

Sejumlah negara telah melonggarkan aturan pembatasan pasca pandemi Covid-19. Salah satunya adalah Belanda yang mulai membuka fasilitas umum dengan aturan ketat. Fasilitas umum seperti teater, bar, dan restoran hanya boleh melayani maksimal 30 orang di dalam serta menerapkan jarak fisik.

Aturan ini juga coba diterapkan oleh suatu klub malam di kota Nijmegen. Klub malam tersebut sedang bereksperimen untuk kembali beroperasi dengan pengaturan jarak di lantai dansa. Pihak promotor klub menggunakan kursi guna memastikan pengunjung tidak saling berdekatan.

Sebanyak 30 kursi diatur berhadapan dengan set DJ. Pengunjung bisa menari mengikuti irama musik yang dimainkan oleh DJ dengan tetap duduk di kursi. Biarpun terasa aneh dan ruang geraknya terbatas, pengunjung yang berpartipasi dalam eksperimen ini mengaku tidak masalah. Mereka malah sangat senang karena bisa kembali menikmati hiburan.

Para pengunjung tetap menari dengan semangat mengikuti irama musik karena sudah merindukan sorot lampu dan suara yang dilewatkan selama karantina. Mereka juga memahami jika tidak dapat menari atau berinteraksi secara fisik dengan orang lain karena itu untuk kebaikan dirinya sendiri.

“Saya pikir ini dosis harian musik sempurna, 20 menit juga sudah cukup, itu membuatku bahagia,” ujar salah satu pengunjung klub, Nuray Boga.

Pengunjung klub lainnya, Nadie juga turut merasakan hal yang sama.

Melansir New York Post, Selasa (9/6/2020), untuk mulai bereksperimen, klub tersebut tidak beroperasi di tengah malam melainkan mengadakan pertunjukan musik elektronik di sore hari. Pihak promotor semula ingin pengunjung tetap bisa menari tanpa harus menggunakan kursi. Tapi hal itu ditolak oleh pihak berwenang.

“Tapi ini masih sangat keren. Orang-orang masih menari meskipun mereka duduk di kursi. Mereka mengepalkan tangan dan tetap menggerakkan tubuhnya, jadi  itu bagus,” kata promotor Jonatan Brand.

Seorang DJ yang ikut berpartipasi dalam eksperimen klub tersebut mengatakan ia menghargai usaha yang dilakukan oleh pihak promotor. Walaupun saat tampil terasa berbeda, namun itu sudah membawa perasaannya relatif kembali ke normal.

“Sangat menyenangkan untuk bermain pada volume yang keras lagi, untuk melihat beberapa wajah yang akrab. Saya pikir semua orang menantikannya karena sudah lama tidak bisa menikmati hiburan ini," kata DJ Davy Brandts.

Bagi para pengunjung yang ingin kembali merasakan atmosfer klub malam, mereka harus membayar USD11,50 atau sekira Rp160 ribu. Walaupun terbatas untuk 30 orang, pengunjung lain yang juga ingin ikut merasakan suasana klub malam bisa melakukan streaming dengan membeli tiket. Pihak klub berharap agar pihak berwenang bisa mengizinkan mereka beroperasi untuk 100 tamu sekaligus pada bulan Juli nanti.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X