Zone Rouge, Peninggalan Perang Dunia I di Prancis yang Tak Boleh Dikunjungi

- Selasa, 27 Oktober 2020 | 13:14 WIB
Ilustrasi Zone Rouge. (Worldbeyondwar)
Ilustrasi Zone Rouge. (Worldbeyondwar)

Pada tahun 1916, terjadi Pertempuran Verdun di timur laut Prancis. Pertempuran ini merupakan bagian dari Perang Dunia I dan berlangsung selama 300 hari. Akibat dari pertempuran tersebut, ada satu area bernama zone rouge yang dapat diartikan sebagai zona merah. Sesuai dengan namanya, hingga saat ini zone rouge tidak boleh dikunjungi oleh siapapun.

Sebelum terjadi pertempuran, zone rouge adalah daerah pedesaan dan merupakan tanah pertanian yang subur. Namun setelah Pertempuran Verdun terjadi, masih ada bahaya yang sengaja tidak dihilangkan oleh pemerintah Prancis dari tempat ini. Bahaya tersebut berasal dari granat, amunisi, dan mortar yang belum meledak.

Selain itu, di Verdun, ada beberapa area yang kondisi tanahnya telah terkontaminasi oleh kandungan logam dan gas berbahaya yang beracun. Sehingga, pemerintah Prancis memilih untuk memindahkan orang-orang keluar dari daerah tersebut.

Padahal, pemerintah Prancis memiliki departemen khusus untuk membersihkan sisa-sisa hasil perang, yaitu Department du Deminage.

Meski pemerintah Prancis terkesan 'malas' karena tidak mau membereskan kekacauan akibat Perang Dunia I, keputusan mereka malah membuahkan hasil. Di sisi lain, kondisi Verdun yang hancur akibat pertempuran, bisa pulih dengan sangat cepat. Hal ini bisa dilihat dari tumbuhnya pepohonan, rumput dan semak-semak dengan cepat.

Akan tetapi, kondisi tanah pada zone rouge tetap tidak berubah. Selama pertempuran, mereka tidak pernah berhenti menembakkan senjata dengan ukuran besar. Sehingga, tak heran jika saat ini kondisi tanahnya terlihat seperti teraduk-aduk. Sebab, ada banyak sekali kawah dan gundukan berukuran besar yang ditimbulkan akibat pertempuran Verdun.

Zone rouge mulai ditinggalkan sejak tahun 1918 dan tidak pernah lagi dihuni hingga saat ini. Namun, meski ditutup, saat ini area Verdun digunakan oleh beberapa orang untuk berburu babi hutan dan rusa. 

Bahkan, lingkungan di sekitarnya yang telah berubah menjadi zona kuning dan zona hijau sudah ditinggali lagi oleh masyarakat. Akan tetapi, para penduduk tetap harus berhati-hati karena masih ada kemungkinan amunisi terkubur di area sekitar tempat tinggal mereka.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X