Pemerintah Jepang melarang orang asing masuk ke negara itu untuk mencegah menularnya virus corona varian Omicron. Meskipun sehari setelah pengumuman itu dikeluarkan, terdeteksi kasus varian Omicron pertama di Jepang.
Dilansir dari Washington Post, Rabu (1/12/2021), orang yang terinfeksi varian Omicron tersebut merupakan pelancong yang datang dari Namibia. Orang-orang yang merupakan kontak dari orang tersebut segera ditindaklanjuti oleh otoritas kesehatan Jepang.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan pada hari Senin lalu bahwa negara itu akan mengambil tindakan darurat setidaknya selama satu bulan, sementara para peneliti mempelajari varian Omicron dan risikonya.
Mulai Selasa (30/12/2021), Jepang melarang orang asing yang bukan warganya, termasuk pelancong bisnis, pelajar internasional, dan pekerja asing memasuki negara itu.
Larangan itu berlaku untuk semua negara, bukan hanya negara dengan kasus varian Omicron yang dikonfirmasi. Keputusan ini menjadikan Jepang sebagai salah satu negara pertama yang memberlakukan penutupan perbatasan secara luas sebagai tanggapan terhadap varian terbaru, setelah Israel dan Maroko.
BACA JUGA: Soal Varian Omicron, WHO Minta Semua Negara Tak Keluarkan Larangan Perjalanan
"Ini adalah tindakan pencegahan, darurat untuk menghindari skenario terburuk. Ini sementara waktu hanya sampai kita tahu lebih banyak tentang varian Omicron," kata Kishida.
Untuk diketahui, Jepang mencatatkan total 1.727.304 kasus Covid-19 sejauh ini. Sebanyak 1.708.079 pasien berhasil sembuh dan 18.360 meninggal dunia.
