Kita semua tahu kalau sistem pengakuan untuk usia dewasa di Indonesia memang agak membingungkan. Bagaimana tidak, kita sudah dapat KTP di usia 17 tahun tapi baru dinyatakan bukan anak-anak di umur 18 tahun dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, dan anehnya, masih diakui belum dewasa kalau belum berusia 21 tahun.
Nah, beda banget sama Negri Sakura, Jepang. Kalau di Jepang, mereka serentak menyatakan usia dewasa di angka 20.
Baca Juga: Tradisi Jepang Makan Sushi dari Tubuh Wanita Tanpa Busana Ini Bikin Netizen Gak Abis Pikir
Uniknya, Jepang juga punya tradisi khusus untuk merayakan kedewasaan, bahkan sampai menetapkan tanggal merah untuk pelaksanaan hari ini, lho!
Namanya adalah Upacara Seijin Shiki, dengan hari libur nasional yang diberikan nama Seijin no Hi atau Coming of Age Day. Ini merupakan salah satu hari libur paling penting di Jepang karena skala persiapan serta pelaksanaannya yang sangat meriah dan berwarna.
Baca Juga: Ketika 'Buang Anak' Menjadi Hal yang Biasa di Jepang, Ibu Bisa Melahirkan Secara Anonim
Konsep dari upacara ini adalah untuk mengesahkan anak-anak remaja yang sudah beranjak 20 tahun. Setelah menjadi dewasa, mereka akan diperbolehkan untuk minum alkohol, mengemudi, merokok dan bahkan berjudi secara legal.
Namun, tak hanya sekedar soal kebebasan dalam hal-hal yang disebutkan sebelumnya, di upacara ini orang dewasa juga berkesempatan untuk mengingatkan generasi muda bahwa kedewasaan bukanlah hanya tentang gaya hidup yang bebas.
Baca Juga: Sambut F1 Singapura dan Jepang, McLaren Rilis Komik dalam Bentuk NFT
Penulis: Jihan Rienita