Pernah Disanjung Menteri Sri Mulyani, Desa Ponggok Kini Buka Destinasi Wisata Baru

- Jumat, 24 Februari 2023 | 16:14 WIB
Saka Alas, Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten. (Z Creators/Edelweis Ratushima)
Saka Alas, Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten. (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, terkenal sebagai desa yang mempunyai banyak umbul atau mata air. Salah satu tempat wisata yang terkenal yaitu Umbul Ponggok. Gara-gara umbul ini, Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono atau akrab disapa Joned (48 tahun), terkenal seantero Indonesia.

Sebab desa ini mendadak kaya karena pendapatannya dari wisata umbul yang mencapai miliaran rupiah. Bahkan bisa untuk menyantuni warga miskin dan menuntaskan program satu keluarga satu sarjana.

Karena umbul tersebut jugalah Desa Ponggok disebut sebagai desa terkaya se-Kabupaten Klaten. Hal itu juga membuat Menteri Keuangan, Sri Mulyani, terpesona dan datang ke desa ini pada Agustus 2017 lalu.

-
Saka Alas, Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten. (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Adanya kucuran Alokasi Dana Desa (ADD) dari pemerintah pusat yang jumlahnya fantastis, membuat banyak desa berlomba-lomba menonjolkan potensi wisatanya. 

Sehingga tidak heran, bila setiap desa di Klaten masing-masing mempunyai destinasi wisata. Artinya, sekarang warga tidak perlu berwisata jauh-jauh, cukup di sekitar rumah sudah bisa berwisata dan pamer status di media sosial.

Sukses dengan Umbul Ponggok, nampaknya Bumdes Tirta Mandiri belum puas, dan membuat objek-objek wisata lain seperti Umbul Besuki, Umbul Sigedang, dan Umbul Kapilaler. 

Kini, Bumdes Tirta Mandiri bekerjasama dengan pihak ketiga membuka destinasi wisata Saka Alas, yang berlokasi tidak jauh dari Balai Desa Ponggok. Letaknya di area persawahan yang dulunya memang adalah tanah kas desa.

-
Saka Alas, Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten. (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Menurut Joned, tanah kas desa yang digunakan wisata Saka Alas ini seluas 1,8 hektare. Untuk tanah 800 meter persegi digunakan untuk arena kuliner, dan sisanya untuk wahana wisata. 

Ada danau buatan yang fungsinya untuk menampung air hujan, sekaligus untuk wahana mendayung kano. Ada kolam renang untuk anak-anak dan dewasa, ruang pertemuan, fasilitas masjid, toilet yang memadai, ruang ganti, dan lain-lain.

Dengan tiket masuk sebesar Rp10 ribu saja pengunjung bisa menikmati fasilitas yang ada. Di lokasi ini, pengunjung bisa merasakan semilir angin, hamparan tanaman padi, Gunung Merapi-Merbabu, dan tentu saja matahari terbenam. 

-
Saka Alas, Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten. (Z Creators/Edelweis Ratushima)

Dinamakan Saka Alas karena menurut Joned, semua ornamen yang berada di tempat wisata ini, berasal dari hutan. Ada kayu, ranting, rumbai untuk atap, dan lain-lain.

Semua ornamen dari kayu tersebut disulap jadi aneka binatang yang diletakkan di berbagai lokasi dan ada bola raksasa sebagai ucapan selamat datang. Yang menarik, ada satu kolam kecil yang berisi air abadi. Kolam tersebut tidak untuk berenang. Lokasinya diberi pagar seperti yang ada di Bali atau ala kerajaan Majapahit.

Karena baru beroperasi pihak pengelola melakukan cek ombak dengan menggratiskan tiket sampai tanggal 30 Desember 2022. Mulai buka jam 9.00 pagi sampai jam 7.00 malam. 

Memeriahkan liburan akhir tahun, wisata Saka Alas juga akan mengadakan berbagai even. Di antaranya pameran tanaman hias. Dengan dibukanya tempat wisata ini, geliat perekonomian warga sekitar juga mulai nampak. Beberapa warga yang berada di sekitar wisata, mulai membuka warung makan atau warung angkringan, dengan memanfaatkan teras rumahnya. Apakah kamu tertarik untuk berkunjung?

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X