Bali memiliki kebudayaan yang kuat hingga kini, namun enggak mengenyampingkan budaya-budaya lain. Hal tersebut tercermin dalam arsitektur Masjid Al-Hikmah yang berlokasi di Jalan Soka Nomor 18, Kertalangu, Denpasar Timur.
Dari Pusat kota lokasinya enggak terlalu jauh. Kamu cukup mengendarai motor dengan menempuh waktu 10 menit. Masjid yang berkapasitas kurang lebih 1.000 jamaah ini bisa dibilang memiliki ciri khas daripada masjid-masjid lain yang ada di Denpasar.
Memiliki gaya arsitektur Bali, Jawa, Cina, dan Timur Tengah yang dijadikan satu kesatuan dan memiliki pesan menjunjung tinggi toleransi. Menurut Takmir Masjid, HM Suwarno, masjid ini sebagai simbol keragaman dan persatuan antara umat Islam dan Hindu.
“Arsitek masjid memang unik, percampuran budaya tapi ini merupakan wujud persatuan umat Islam,” kata HM Suwarno, takmir Masjid Al-Hikmah.
Saat kamu berada di bangunan depan gaya arsitektur Bali dan Jawa tampak terlihat sepintas seperti Pura. Sedangkan gaya arsitektur Timur Tengah dan Cina tampak terlihat di bagian masjid. Dimana arsitektur timur tengah berciri khas lengkungan-lengkungan di langit masjid.
Masjid ini merupakan tanah wakaf yang didirikan pemilik tanah yakni H. Abdurrahman, dibangun pada 1978. Pada 1995 dilakukan renovasi dengan mengadopsi arsitektur empat budaya. Seniman ukirnya sendiri dari Bali.
Selain untuk ibadah, masjid ini juga digunakan untuk tempat pendidikan Al Quran (TPA) bagi anak-anak. Setiap minggu nya menggelar kajian-kajian rutin dengan berbagai tema seperti misalnya tafsir Hadits dan Al-Qur’an.
Uniknya, bentuk toleransi tidak hanya di gaya arsitektur masjid saja namun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana saat Hari Raya Umat Islam maupun Hari Raya Umat Hindu mereka saling membantu dan berbagi.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.