Bagi yang sudah memiliki keluarga kecil, pergi berlibur di akhir pekan memang tengah menjadi tren. Selain agar lebih mempererat hubungan satu sama lain, berlibur ternyata sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang si buah hati agar lebih peka terhadap lingkungan.
Selain menyiapkan persiapan yang ekstra karena membawa anak kecil, hal yang paling kerap terjadi saat di tengah-tengah liburan adalah anak yang mudah rewel. Lalu bagaimana sebenarnya kita mengatasi hal tersebut sebagai orang tua?
Psikolog bernama Ratih Ibrahim yang juga pendiri Personal Growth-Counseling & People Development mengatakan bahwa sebelum pergi berlibur, sebagai orang tua harus benar-benar memastikan tentang kondisi kesehatan fisik anak. Sebab, kata Ratih, kondisi fisik anak yang tidak nyaman akan mudah membuatnya menjadi lebih rewel.
"Kalau bosan, capek, anak akan rewel," ujar dia.
Lebih lanjut lagi dia mengatakan, ketika perjalanan yang ditempuh jauh dan menggunakan transportasi umum seperti kereta, orang tua harus berinisiatif untuk membawa barang-barang kegemaran si anak agar tidak merasa jenuh selama di perjalanan.
"Bisa membawa bantalnya, mainan, buku dongeng, makanan kesukaannya jadi enggak semata-mata anaknya dikasih gadget saja," tutur Ratih.
Selain bertujuan untuk liburan, orang tua juga harus memberi pemahaman tentang perjalanan yang akan dilalui. Misalnya soal waktu tempuh dan aktivitas apa saja yang bisa dilakukan ketika berada di dalam perjalanan.
"Anaknya dikasih tahu akan berapa lama di perjalanan. Anak juga harus diajarkan berperilaku baik di tempat umum termasuk dalam transportasi," terang dia.
Kalau anak merasa bosan dan kemudian menjadi rewel. Nah, peran orang tua di sini harus mengajak anak bermain atau bercerita.
"Kalau anak rewel, ditenangkan, dan perlu ditegur. Tapi yang paling penting semakin kecil anak bukan dimarahi, tapi dibujuk." jelas dia.
