Ilmuwan Temukan Cara Agar Emisi Pesawat Tak Terlalu Bahaya

- Sabtu, 14 Desember 2019 | 11:25 WIB
Ilustrasi/Pexels
Ilustrasi/Pexels

Pesawat yang berlalu-lalang di udara bisa menyumbang 2 persen dari emisi karbon dioksida buatan manusia (CO2). Bahkan pada 2050, jumlah itu akan meningkat hingga 22 persen.

Kondisi itu memang sangat mengkhawatirkan. Sebab, gas emisi yang dihasilkan oleh pesawat sangat berdampak pada kesehatan manusia juga lingkungan.

Berawal dari itu, sejumlah ilmuwan MIT baru saja menemukan gagasan bagaimana cara agar emisi yang dikeluarkan oleh pesawat menjadi tidak terlalu berbahaya.

Hasil temuan itu disampaikan dalam konferensi perubahan iklim COP25 pada pekan ini yang diterbitkan di Environmental Research Letters.

"Hasil dari makalah ini memungkinkan kita mengetahui apa pengorbanannya sebagai pengganti. Misalnya, mengurangi satu komponen emisi pesawat dapat menyebabkan peningkatan komponen lainnya untuk memastikan teknologi bekerja dengan tepat," kata Dr. Florian Allroggen, salah seorang peneliti dalam penelitian tersebut.

Para ilmuwan itu menemukan bahwa adanya tiga komponen emisi pesawat yang paling memberikan dapat terhadap kesehatan dan lingkungan. Disebutkannya, komponen itu di antaranya seperti nitrogen oksida, karbon dioksida, dan contralis.

Saat ini, sejumlah maskapai besar sudah ada cara bagaimana mengendalikan karbon. Namun para peneliti itu menyarankan ada komponen lainnya harus dikendalikan selain daripada karbon.

"94% dampak kualitas udara dipengaruhi oleh nitrogen oksida. Ini menunjukkan bahwa langkah-langkahnya ditujukan untuk mengurangi emisi nitrogen oksida, pembersihan terbesar di arah sana," kata Dr. Sebastian Eastham, ketua peneliti dari penelitian ini.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X