Korea Selatan, negara yang terletak di Asia Timur, memiliki populasi hampir 52 juta penduduk. Sejak 1960-an, ekonomi di Korea Selatan sudah berkembang. Dari yang tadinya merupakan negara miskin dan tak banyak dikenal orang sampai akhirnya sekarang bisa menjadi negara maju.
Sementara peningkatan ekonominya yang pesat membuat biaya hidup di Korea Selatan pun menjadi sangat tinggi. Sehingga, banyak orang-orang miskin Korea yang tidak bisa memiliki tempat tinggal yang layak dan terpaksa tinggal di rumah semi-basement (bawah tanah) yang dinamakan 'Banjiha'.
Baca Juga: Penampakan Makam Kuno Inca di Bawah Tanah Rumah yang Usianya Sudah 500 Tahun
Banjiha ini sendiri merupakan sebuah apartemen semi-basement yang ada hampir di seluruh Korea Selatan. Para kaum muda yang belum punya pendapatan stabil atau pekerjaan tetap biasanya banyak yang memilih untuk tinggal disini karena harganya yang murah.
Awalnya, Banjiha hanya diperuntukan sebagai bunker pada saat masa perang Korea Selatan dengan Korea Utara di tahun 1953. Namun, setelah krisis perumahan pada tahun 1980 di sana, Korean Selatan mengizinkan Banjiha untuk dijadikan sebagai rumah sebenarnya.
Baca Juga: Pindahkan Kabel Udara ke Bawah Tanah, Anies Bilang Dapat Tingkatkan Estetika Kota
Sayangnya, karena rumah Banjiha yang bersifat bawah tanah ini menjadikan kondisinya tidak layak untuk dihuni dari segi kesehatan dan keamanan.
Tempat ini tidak mendapatkan cukup cahaya dari luar dan saluran air yang tidak begitu bagus sehingga sangat rawan bagi jamur untuk tumbuh di Banjiha ini.
Selain itu, karena jaraknya dari permukaan tanah cukup jauh sekitar 5-7 langkah kaki membuat ruangan di rumah Banjiha bisa terendam air seluruhnya saat terjadi banjir. Hal ini lah yang juga pernah digambarkan dalam film "Parasite" karya Bong Joon-ho. Tentunya ini sangat membahayakan orang-orang yang menempati tempat ini.
Baca Juga: Fakta Penyimpanan Senjata Nuklir, Rata-rata Disimpan di Bawah Tanah Demi Cegah Hal Ini
Sekarang ini pun pemerintah Korea Selatan semakin tegas untuk mulai melakukan penghapusan rumah Banjiha, terlebih setelah kejadian banjir besar yang sempat menghantam Kota Seoul, Gangnam dan Incheon pada tanggal 8 Agustus 2022.
Penulis: Jihan Rienita
