Melihat Jejak Terakhir Peninggalan Kerajaan Gowa, Istananya Megah Seluas 3 Hektar!

- Selasa, 15 November 2022 | 09:19 WIB
Bangunan istana Kerajaan Gowa, megah dan mewah (Z Creators/Retno Mandriyarini)
Bangunan istana Kerajaan Gowa, megah dan mewah (Z Creators/Retno Mandriyarini)

Berkunjung ke Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, enggak lengkap rasanya kalau enggak berkunjung ke Museum Balla Lompoa.

Museum Balla Lompoa merupakan bangunan rekonstruksi peninggalan dari Kerajaan Gowa yang dibangun pada 1936 oleh Raja Gowa yang ke 35 yaitu I Mangimangi Daeng Matutu Karaeng Bontonompo yang bergelar Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin.

-
Istana Tamalate yang terbuat dari kayu ulin (Z Creators/Retno Mandriyarini)

Dulunya, museum ini digunakan sebagai pusat pemerintahan dan istana Raja Gowa ke 35. Area bangunan di sini sangat luas yaitu dengan luas hampir 3 hektar. Enggak hanya museum, di sini juga terdapat Istana Tamalate yang megah dan tinggi. 

-
Benda peninggalan Kerajaan Gowa (Z Creators/Retno Mandriyarini)

Konsep bangunan museum dan istana ini yaitu rumah panggung Suku Bugis-Makassar. Uniknya, semua bangunan ini terbuat dari kayu ulin. Kayu ulin terkenal sebagai kayu besi Indonesia karena memilki sifat yang kuat, kokoh, tebal, dan awet serta tahan terhadap air dan serangan rayap.

-
Pakaian Raja Gowa yang masih apik dan terawat (Z Creators/Retno Mandriyarini)

Menariknya lagi, bukan cuma bangunan di bagian luar dinding saja yang terbuat dari kayu ulin, namun semua bangunannya dari atap, lantai serta penyangga bangunan juga terbuat dari kayu ulin. 

Baca Juga:

Museum Ini Punya Koleksi Batik Berusia 100 Tahun, Diperlakukan Khusus karena Udah Rapuh

Berbeda dengan atap museum pada umumnya yang terbuat dari genteng, atap Museum Balla Lompoa juga menggunakan kayu. Proses pembuatan yang akurat dan presisi di bagian atap bangunan membuat bangunan istana ini enggak pernah bocor.

-
Ruang tamu kerajaan yang luas dan berwarna (Z Creators/Retno Mandriyarini)

Kalau melihat ke dalam museum, di bagian depan terdapat ruang tamu kerajaan yang kini dipergunakan sebagai tempat berkumpul atau sebagai tempat sarana edukasi yang dipandu langsung oleh pemangku adat di museum ini. 

-
Aksara Lontara media tulis dan bahasa zaman kerajaan (Z Creators/Retno Mandriyarini)

Beberapa peninggalan sejarah bisa kamu jumpai di dalam Museum Balla Lompoa, seperti kosa kata Aksara Lontara yang dulunya digunakan sebagai media tulis dan bahasa. Selain itu kamu juga melihat bentuk uang koin tempo dulu yang digunakan sebagai alat tukar, sampai baju adat yang digunakan oleh Raja dan baju pasukan panglima perang melawan penjajah. 

Museum ini terbuka untuk umum dengan tiket masuk Rp2 ribu per orang.

Artikel Menarik Lainnya:

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X