Kebakaran hutan dan lahan yang menyebakan kabut asap kian parah. Bahkan, dampak kabut asap ini terus melebar negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Tercatat, wilayah negara bagian Sarawak, Malaysia telah diselimuti asap selama beberapa hari terakhir. Indeks polutan di beberapa titik telah mencapai level yang sangat tidak sehat.
"Kondisinya sangat parah di Kuching," Petugas khusus di Kementerian Lingkungan Malaysia Gary Theseira.
Setidaknya ada 24 lokasi di Malaysia yang diselimuti kualitas udara yang tidak sehat. Dari 24 wilayah itu, Johan Setia dan Selangor menjadi daerah dengan polusi udara terburuk.
Dilansir dari laman Malay Mail, indeks polusi udara atau API di hampir seluruh wilayah Kuala Lumpur dan pusat negara bagian Selangor berada di angka 101-199.
Akibat kabut asap ini, kegiatan wisata di Malaysia pun terganggu. Pasalnya, lokasi-lokasi yang sering dikunjungi wisatawan seperti Putrajaya, Johor, Penang, Kedah, dan tempat wisata lainnya dilaporkan mengalami peningkatan indeks polusi udara.
Sama halnya dengan negara Singapura. Dilansir dari AFP, balapan Formula 1 (F1) Singapura di Sirkuit Marina Bay, pekan depan (20-21/9) terancam batal mengingat semakin parahnya kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia.
Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) mengungkapkan, kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti langit Singapura.
NEA menyatakan bahwa Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura semakin memburuk, dan sudah mencapai angka 112 di beberapa daerah pada Sabtu malam. Indeks 101-200 termasuk dalam kategori tidak sehat.
NEA pun menyarankan warganya untuk tidak beraktivitas di luar ruangan terlalu lama. Akibat kabut asap itu, beberapa warga Singapura terlihat menggunakan masker. Namun, kondisi itu belum mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.