Malam pergantian tahun baru di Ponorogo diwarnai dengan pertunjukan air mancur atau water fountain di Telaga Ngebel. Ribuan warga memadati sekitar dermaga Telaga Ngebel pada Sabtu (31/12/2022) malam. Mereka melihat keindahan air mancur lengkap dengan cahaya laser dan perpaduan musik.
Panjang air mancur tersebut mencapai 30 meter dengan ketinggian sekitar 5 meter. Menariknya, air mancur ini nggak hanya menyembur ke atas, tapi juga berlenggak-lenggok gemulai layaknya penari. Selain itu, pertunjukan air mancur ini juga dipadukan dengan tarian dan pentas seni Reog Ponorogo.
Keindahan air mancur semakin terlihat saat lampu dan cahaya warna-warni bersatu dengan air mancur. Alunan musik yang mengiringi juga membuat suasana menjadi semakin meriah. Kemeriahan semakin terlihat saat jam pergantian tahun telah tiba. Letusan kembang api muncul di balik sela air mancur beriringan dengan air mancur yang menari.
Salah satu wisatawan, Ahda Ayu (20) mengaku baru pertama kali melihat air mancur menari di Telaga Ngebel. Dia penasaran dengan keindahan air mancur tersebut yang sudah seminggu terakhir tersebar di media sosial.
“Saya sengaja datang ke Ngebel karena penasaran, ternyata bagus. Semoga ini jadi kebangkitan wisata Telaga Ngebel,” kata Ahda kepada wartawan, Minggu (1/1/2023).
Keindahan pertunjukan air mancur menari membuat malam pergantian tahun baru terasa istimewa. Banyak warga yang sengaja datang ke Telaga Ngebel demi bisa melihat air mancur menari di malam pergantian tahun.
Bersamaan dengan pergantian tahun baru, tempat wisata itu diresmikan oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko pada Sabtu (31/12/2022). Telaga Ngebel sendiri terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Ponorogo.
“Kami harus tancap gas di tahun 2023. Semoga Allah melancarkan semua. Di Ngebel ini nanti kami rancang Sabtu-Minggu ada Reog berpadu dengan water fountain,” ujar Giri.
Giri bersyukur atas pencapaian di tahun 2022 dan berharap di tahun 2023 semakin membaik. Dia juga mengatakan agar enggak sombong dengan pencapaian di tahun 2022 sehingga bisa menjadi motto dan cermin untuk mengisi kekurangan dan keterlambatan.
“Semoga ini menjadi wisata yang mengundang minat orang untuk datang ke Ngebel. Tinggal PR (humas) kami membangun tribun, amfiteater yang memadukan keindahan air dan alam dengan lagu atau budaya yang kita miliki, Reog,” pungkas Giri.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Kadisbudparpora) Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi mengatakan dasar pembangunan water fountain yakni UU No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Perda No. 8 tahun 2021 dan Perbup No. 135 tahun 2021 tentang Pedoman Teknis.
“Ini misi Bupati untuk meningkatkan perekonomian daerah berbasis pertanian dan pariwisata. Serta untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari dalam dan luar daerah terutama wisata Telaga Ngebel,” terang Judha.
Menurutnya, pembangunan water fountain ini sebagai promosi wisata yang efektif dan efisien dalam meningkatkan PAD Ponorogo. Dari wisata Telaga Ngebel sudah menyumbang Rp 3 miliar meski sempat terkendala pandemi COVID-19 dan musibah longsor.
“Pembangunan water fountain menggunakan APBD 2022 menggandeng Universitas Brawijaya mulai Februari hingga Mei. Proses perizinan Juni, pembangunan Oktober, dan selesai di Desember 2022 dan diresmikan,” tutur Judha.
Artikel menarik lainnya:
