Terungkap Chanee Kalaweit Beber Alasan Yayasan Kalaweit Tidak Dibuka Untuk Wisata

- Selasa, 12 Juli 2022 | 15:43 WIB
Chanee Kalaweit saat memberikan penjelasan kenapa yayasannya tidak dibuka untuk umum. (Foto/Youtube/Chanee Kalaweit INDONESIA)
Chanee Kalaweit saat memberikan penjelasan kenapa yayasannya tidak dibuka untuk umum. (Foto/Youtube/Chanee Kalaweit INDONESIA)

CEO Yayasan Kalaweit Chanee Kalaweit membeberkan alasan kenapa yayasannya sebagai lokasi rehabilitasi satwa liar di Kalimantan tidak dibuka untuk umum atau lokasi wisata.

"Kita kembali ke tujuan utama yayasan adalah penyelamatan satwa liar khususnya Owa dan satwa lain. Kan kalian tau. Dalam penyelamatan rehabilitasi membuat mereka liar kembali adalah kesejahteraan. Kesejahteraan itu yang terpenting," kata Chanee melalui kanal Youtube seperti yang dilihat Indozone, Selasa (11/7/2022).

Chanee menjelaskan maksud dari kesejahteraan itu berguna untuk rehabilitasi satwa agar lebih cepat kembali ke hutan dan bisa hidup mandiri.

Lokasi penangkaran satwa liar Kalaweit sendiri berada di Muara Teweh, Barito Utara. 350 kilometer (6-7 jam) dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

-
Lokasi tempat rehabilitasi satwa dari Yayasan Kalaweit di Kalteng. (Youtube/Chanee Kalaweit INDONESIA)

 

Di sana terdapat kawasan konservasi seluas 190 hektare.

Kendati ada di antara satwa-satwa itu ada yang tidak bisa kembali ke alam karena trauma atau cacat.

Menurut Chanee pihak yayasan akan fokus untuk melakukan rehabilitasi satwa tersebut.

"Untuk yayasan (misi) itu tidak mudah. Walau pun di lingkungan alami seperti ini bukan hal gampang. Karena kita harus sesuaikan masing-masing individu yang punya karakter dan latar belakang berbeda," katanya.

-
Satwa lihar yang direhabilitasi. (Youtube/Chanee Kalaweit INDONESIA)

 

Dia mengatakan kalau tujuan pendirian yayasannya bukan untuk menarik keuntungan dengan mendatangkan orang-orang ke tempat penangkaran hewa yang dia kelola.

"Kita tidak mengharapkan uang dari atraksi satwa. Makanya hidupnya hanya dari sumbangan dari orang-orang yang peduli untuk satwa titipan dari balai konservasi sumber daya alam (BKSDA). Jadi itu penting tujuannya apa. Yakni menolong satwa, bukan untuk profit," katanya.

Terlebih katanya banyak satwa yang punya trauma mendalam karena telah lama dipelihara manusia. Bahkan ada di antara owa yang dititipkan memiliki penyakit hepatitis B.

"Andai dia lepas dan gigit orang atau orang mendekat kawat (kandang) misalnya digigit, dia akan tertular hepatitis B, jadi memang resikonya tinggi," ujarnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X