Kebijakan Belajar di Rumah, Orangtua Diimbau Tidak Ajak Anak Berwisata

- Selasa, 17 Maret 2020 | 11:40 WIB
Ilustrasi ibu dan anak (PEXELS)
Ilustrasi ibu dan anak (PEXELS)

Bukan hanya sejumlah perusahaan yang mengambil kebijakan agar para karyawannya bekerja dari rumah. Banyak pula sekolah yang memutuskan agar para siswa belajar di rumah selama dua minggu ke depan. Tujuannya tentu saja sama yakni mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus corona baru yang mengakibatkan Covid-19.

Sama seperti bekerja di rumah, belajar di rumah pun memberikan tantangan. Tidak bisa dipungkiri bila masih banyak anak yang memilih bermain daripada belajar. Atau bahkan ada orangtua yang memilih mengajak anaknya untuk bepergian. Padahal tindakan tersebut tidak disarankan sama sekali.

Selama kegiatan belajar mengajar di sekolah dihentikan dan anak belajar di rumah, orangtua diimbau untuk melakukan pengawasan ketat. Anak-anak juga tidak diperkenankan untuk pergi les atau bermain bersama teman-temannya di luar rumah. Termasuk diajak pulang kampung karena bisa jadi dalam perjalanan malah terpapar virus corona baru.

-
Ilustrasi ibu dan anak (Boldsky)

"Pada prinsipnya belajar di rumah tidak keluar sama sekali, bukan berarti jalan-jalan. Anak-anak harus diam di rumah. Tujuannya pembatasan sosial agar virus tidak menyebar ke mana-mana," ujar Ketua Bidang 3 Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia yang juga dokter pediatri sosial, DR. dr Hartono Gunardi, Sp.A (K) dalam konferensi pers, Senin (16/3/2020) di Jakarta.

Tentunya berdiam diri di rumah dalam jangka waktu lama dapat membuat anak-anak merasa bosan. Oleh karenanya, dr Hartono mengimbau orangtua agar mencari kegiatan yang menyibukkan dan meningkatkan suasana hati anak guna menghalau kejenuhan. Anak bisa diajak untuk mendengarkan musik, membaca buku, menonton film, dan lain sebagainya.

"Tentu kegiatan untuk anak kelas 1 SD beda dengan yang kelas 5 SD. Orangtua perlu menghibur dan memberikan kesibukan pada anak. Jangan izinkan anak bermain di luar rumah, sekarang 'kan bisa anak main game online, tetap bersama teman tapi tidak perlu keluar," kata dr Hartono.

Tapi di sisi lain, walaupun memberikan gadget kepada anak bisa dijadikan salah satu alternatif untuk memberi hiburan, orangtua tetap perlu memiliki aturan yang ketat. Salah satunya pembatasan waktu penggunaan gadget. Anak-anak disarankan maksimal hanya dua jam sehari untuk menggunakan gadget.

Selain itu, jangan sampai kewajiban anak untuk belajar jadi terabaikan. Selama belajar di rumah, para guru telah menyiapkan tugas dan bahan pembelajaran bagi anak. Orangtua perlu juga menemani anak dalam mengerjakan tugas dan memahami bahan ajar.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X