Norwegia terus menunjukkan tajinya menjadi pelopor transportasi kapal feri.
Mari lupakan mobil listrik self-driving, karena Norwegia sedang mengembangkan feri listrik self-driving.
"Feri tanpa emisi akan bekerja seperti lift," kata Erik Dyrkoren, CEO Zeabuz kepada CNN.
Penumpang di kedua sisi kanal dapat menekan tombol untuk memanggil feri.
Kemudian melakukan perjalanan 60 detik melintasi kanal, perjalanan yang memakan waktu 15 menit berjalan kaki.
Kamera dan sensor akan memindai air untuk mencari rintangan potensial, dan sistem navigasi seperti yang digunakan di kapal selam dan pesawat terbang akan membantu kapal menemukan jalannya.
Perusahaan Zeabus sedang bekerja untuk mengembangkan feri tanpa pengemudi di Trondheim, yang terletak di Trondheim Fjord, di tengah Norwegia.
Perusahaan di Finlandia, Prancis, dan Belanda juga sedang menguji kapal feri yang beroperasi sendiri, tetapi Norwegia telah menjadi pelopor dalam transportasi feri.
Negara ini meluncurkan feri listrik pertama di dunia untuk penumpang dan mobil pada tahun 2015.
Dorongan untuk memperbaiki sistem penyeberangan terjadi karena semakin banyak kota yang ingin menggunakan jalur air mereka dengan lebih baik untuk transportasi umum.
Seperti Bangkok yang menambahkan 5.000 taksi air listrik.
Uber juga meluncurkan taksi perahu untuk transit di Sungai Thames di London.
Serta New York City yang memperluas sistem feri untuk memasukkan masing-masing dari 5 wilayahnya.
Istanbul juga sudah menerima lebih dari 100 juta penumpang feri setiap tahun.
