Pandemi COVID-19 membuat banyak turis menjadi putus asa karena tidak bisa kembali ke negara asalnya. Ini karena terdapat sejumlah negara yang memperketat perbatasan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Hal ini ternyata berlaku untuk puluhan orang Australia yang putus asa karena tidak bisa pulang ke negaranya.
Bahkan, mereka rela menyewa jet pribadi hanya untuk kembali ke negara asalnya. Seorang wanita bernama Sharon Russell menjadi salah satunya. Di mana, dia merasakan frustrasi usai 6 penerbangan yang dipesannya dibatalkan karena ditutupnya perbatasan di Australia.
Pada awalnya, Sharon berniat liburan untuk 2 minggu di Queenstown, Selandia Baru. Tetapi, Sharon harus menetap untuk 6 minggu karena penutupan perbatasan. Melihat hal itu, dia memberikan komentarnya.
"Saya berkata ke suami saya, 'Kita harus pergi, kita harus pergi dari sini. Ini adalah jalan satu-satunya kita bisa pulang'," ungkapnya, melansir Stuff NZ.
Mereka pun akhirnya memilih untuk menyewa jet pribadi untuk kembali ke Australia. Untuk menyewa satu jet pribadi, mereka harus mengeluarkan dana sekitar AU$85.000 atau setara Rp800 jutaan.
Akhirnya Russell membuat postingan di group Facebook dengan tujuan menawarkan siapa yang mau ikut patungan untuk menyewa jet pribadi untuk pulang ke Australia. Pada awalnya, banyak turis menginginkan hal itu. Tetapi, setelah mendengarkan harga sewa dari jet pribadi itu, mereka pun memilih untuk mengurungkan niat mereka.
Namun pada akhirnya, Russell berhasil menyewa jet pribadi dengan harga yang lebih murah, meski kapasitasnya lebih kecil. Untuk harga yang lebih murah itu, Russell tetap harus mengeluarkan dana sekitar AU$40.000 atau Rp400 jutaan.
