Para pelaku wisata memprediksi akan ada perubahan di industri pariwisata setelah pandemi COVID-19 berakhir.
Kalau kamu sudah tak sabar ingin segera berlibur ke luar kota atau luar negeri, bersiaplah berdapatasi dengan berbagai perubahan berikut ini.
Wisata jarak dekat jadi favorit.
Menurut Head of Marcomm Golden Rama Tours & Travel Ricky Hilton, perubahan yang akan dirasakan usai pandemi adalah maraknya konsumen yang ingin liburan ke lokasi yang tak terlalu jauh.
"Liburan yang simpel dan jarak dekat, seperti staycation," kata Ricky, Jumat (15/5/2020).
Lokasi wisata non-mainstream menjadi mainstream
Ricky memprediksi, traveller akan memilih tujuan wisata yang berbeda dari ekspektasi mereka terdahulu. Hal ini disebabkan karena selama berdiam di rumah, orang-orang mungkin mendapatkan lebih banyak informasi soal dunia wisata.
"Orang bisa mencari destinasi yang lokasinya masih sepi," kata Ricky.
Pemeriksaan keamanan dan kesehatan lebih ketat
Dahulu, pemeriksaan keamanan bandara tidak akan seketat seperti sekarang. Kini, kamu harus mulai membiasakan diri jaga jarak, memakai masker, dan thermal gun di bandara.
Tapi, lama kelamaan ini akan menjadi kebiasaan dan kamu akan menganggapnya sebagai sesuatu yang lazim.
"Industri healthcare dan travel akan sangat dekat, akan ada banyak standard baru dari segi kebersihan," kata Chief Marketing Officer & Co-Founder tiket.com Gaery Undarsa.
Harga akomodasi naik
Karena standar kebersihan juga meningkat, maka pastinya biaya akomodasi juga naik.
"Misalnya hotel, orang mungkin concern dengan kebersihannya, akan ada standard baru biar customer merasa aman, dampaknya ke harga," kata Gaery.
Tiket pesawat juga diprediksi akan naik karena maskapai harus mengurangi kapasitas penumpang demi menerapkan physical distancing.
"Sayangnya akan ada banyak orang yang tidak bisa afford, tapi secara garis besar akan jadi lebih sehat untuk industri travel karena orang akan prefer sesuatu yang aman dibanding murah." ujarnya.