Pasar wisatawan Kamboja teris menggeliat, paling tidak negara ini mencatatkan sekitar 6,2 juta turis asing berkunjung ke negara tersebut. Sedangkan pada tahun 2018, sebanyak 55.000 masyarakat Indonesia mengunjungi Kamboja dan 8.000 masyarakat Kamboja mengunjungi Indonesia.
Besarnya potensi wisatawan dan adanya 3.500 masyarakat Indonesia, membuat Maskapai berbiaya hemat (LCC) Indonesia, Citilink membuka rute layanan internasional dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Phnom Penh (PNH), Kamboja.
Pada tahap awal, Citilink akan melayani tiga kali seminggu, yakni pada hari Senin, Rabu dan Jumat dengan menggunakan pesawat Airbus A320 berkapasitas sebanyak 180 penumpang dengan target 10.000 wisatawan Kamboja menuju Indonesia pada tahun 2019.
Sekretaris Perusahaan Citilink Indonesia Resty Kusandarina mengatakan, pembukaan rute penerbangan merupakan sejarah dalam hubungan diplomatik Indonesia dan Kamboja selama 60 tahun..
Pemerintah saat ini, sedang mengembangkan potensi pariwisata antara Kamboja dengan Indonesia melalui program heritage to heritage yang mengedepankan potensi budaya dan peradaban zaman dulu seperti Angkor Wat dan Candi Borobudur yang merupakan warisan dunia.
"Adanya rute penerbangan ini dapat memaksimalkan upaya pemerintah dalam mengembangkan potensi wisata,” kata Resty.