Traveling ke Istanbul, Turki, rasanya kurang lengkap kalau belum menyusuri Selat Bosphorus, yang terkenal dengan view mewahnya. Tapi buat warga Istanbul, liburan ke Laut Hitam justru lebih "menggoda".
Salah satu destinasi wisata favorit warga Istanbul adalah Sile. Letaknya di tepi Laut Hitam, sekitar 80 km dari pusat kota Istanbul. Inilah rumah bagi peradaban Yunani, Romawi, Bizantium dan Ottoman kuno.
Sile termasuk wilayah provinsi Istanbul. Sejarah kota ini berawal abad ke-7. Dalam bahasa Yunani kuno, Sile berarti ‘Bunga Liar’. Bekas desa nelayan ini terkenal dengan wisata alamnya. Garis pantai sepanjang 10 km dengan pasir halus, hamparan hutan, danau, air terjun, desa-desa tradisional, pelabuhan dan puluhan gua, jadi daya tariknya. Ada juga beberapa bangunan bersejarah, yang jadi ikon kota Sile.
Mercusuar Terbesar, Simbol Kota Sile
Mercusuar peninggalan Kekaisaran Ottoman ini merupakan simbol Kota Sile. Mercusuar dibangun pada 1859, atas perintah Sultan Abdulmecid I. Tujuan awalnya, untuk memandu kapal-kapal yang memasuki Selat Bosphorus dari laut Hitam, selama Perang Krimea.
Mercusuar berbentuk persegi delapan ini menjulang setinggi 19 meter. Ini merupakan mercusuar terbesar di Turki dan terbesar kedua, yang masih aktif di dunia.
Kastil ‘SpongeBob’
Di pulau Ocakli, pantai Sile, ada kastil berusia 2000 tahun, peninggalan Bizantium. Setelah Kekaisaran Turki Utsmani (Ottoman) merebut Konstantinopel alias Istanbul, kastil digunakan untuk mengawasi pantai terhadap serangan musuh dari laut. Kastil setinggi 12 meter ini, direstorasi tahun 2015 silam. Namun menuai banyak kontroversi, karena bentuknya dinilai mirip karakter SpongeBob.
Bukit dan pantai Kumbaba
Di era Bizantium, bukit Kumbaba menjadi tempat berjemur kapal-kapal. Pasir di bukit dan pantainya, konon digunakan untuk penyembuhan penyakit reumatik.
Sile Bezi
Selain panorama alamnya, Sile juga terkenal dengan tekstilnya yang dijuluki Sile Bezi. Sejenis katun linen lembut yang umumnya dijadikan bahan pakaian. Sile Bezi ringan dan nyaman digunakan, karena mampu menyerap keringat dengan baik. Kerajinan ini eksis sejak 150-an tahun silam.
Sile Bezi banyak dijual dalam bentuk baju tidur, dress, gaun, blouse, kemeja pria dan wanita, taplak meja, tea set, gorden, celemek dan tas. Kerajinan ini makin cantik dengan tambahan bordir, sulam atau ornamen lain. Harganya mulai dari puluhan sampai ratusan ribu Rupiah.
Saat akhir pekan, liburan musim panas atau hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, warga Istanbul memadati Sile. Sekedar healing, atau beraktivitas di alam bebas, seperti trekking, berkemah, hiking atau berenang di lautnya yang super jernih. Ada juga yang datang untuk menikmati seafood segar di restoran tepi laut.
Artikel menarik lainnya:
