Akibat pandemi virus corona, Kebun Binatang Calgary di Kanada terpaksa mengirimkan dua ekor pnada raksasa kembali ke Tiongkok, lebih cepat dari jadwal yang sudah ditentukan.
Pengembalian dua ekor panda itu disebabkan oleh terganggunya distribusi makanan utama panda, yaitu bambu.
Dilansir dari Reuters, dua ekor panda bernama Er Shun dan Da Mao itu, akan kembali ke tempat asalnya di Tiongkok, karena negara itu memiliki pasokan bambu yang berlimpah. Dalam sehari, panda raksasa itu bisa mengonsumsi sebanyak 40 kg bambu.
Sebelum virus corona melanda, pasokan bambu masih berjalan lancar dari Tiongkok ke Calgary. Tapi, karena banyaknya maskapai penerbangan dan logistik yang menghentikan perjalanan, kebun binatang itu pun terpaksa harus mencari cara lain untuk mengimpor bambu.
Seringnya keterlambatan atau penundaan pengiriman, membuat kualitas bambu jadi menurun. Sedangkan panda-panda raksasa itu tak mau mengonsumsi bambu yang kualitasnya sudah menurun.
Pihak kebun binatang percaya bahwa gelombang kedua virus corona bisa saja terjadi, dan ini artinya pasokan panda juga akan terganggu.
“Kami percaya tempat terbaik dan teraman bagi Er Shun dan Da Mao selama masa yang penuh tantangan dan belum pernah terjadi sebelumnya ini adalah tempat di mana bambu berlimpah dan mudah diakses,” kata Presiden dan CEO Kebun Binatang Calgary Clement Lanthier dalam sebuah pernyataan.
Dua panda raksasa itu tiba di Kanada pada tahun 2014 sebagai bagian dari perjanjian 10 tahun antara Kanada dan China.
Setelah menghabiskan lima tahun di Kebun Binatang Toronto, dua panda raksasa dewasa itu tiba di Kebun Binatang Calgary pada bulan Maret 2018 bersama anaknya, Jia Panpan dan Jia Yueyue.
