Pasca 2 Kecelakaan Mematikan dan Dilarang Terbang, Boeing 737 Max Disertifikasi Ulang

- Senin, 14 September 2020 | 13:02 WIB
Pesawat Boeing 737 Max. (REUTERS/Karen Ducey)
Pesawat Boeing 737 Max. (REUTERS/Karen Ducey)

Pada Jumat (11/9/2020), otoritas keselamatan penerbangan Eropa menyatakan tes penerbangan pertama untuk Boeing 737 Max yang dilarang terbang di seluruh dunia pasca 2 kecelakaan mematikan telah selesai.

Penerbangan uji coba itu dilakukan selama sepekan terakhir oleh European Aviation Safety Agency (EASA) berlangsung di Vancouver, Kanada.

"Sebagai langkah selanjutnya dalam evaluasi pesawat untuk kembali beroperasi, EASA kini menganalisis data dan informasi lain yang dikumpulkan selama penerbangan," kata badan tersebut dikutip dari USA Today.

Data tersebut kemudian akan diserahkan ke dewan evaluasi operasi EASA, yang dijadwalkan untuk memulai penilaiannya minggu depan di London.

EASA menekankan pihaknya telah bekerja dengan Administrasi Penerbangan Federal AS, yang memulai penerbangan uji resertifikasi sendiri pada bulan Juni.

Maskapai mulai menggunakan Max pada 2017. Ada hampir 400 dalam layanan ketika pesawat di-ground-kan setelah kecelakaan 2018 di Indonesia dan kecelakaan 2019 di Ethiopia. 

Para penyelidik telah menunjukkan peran yang dimainkan oleh perangkat lunak kontrol penerbangan (MCAS) yang mendorong hidung pesawat ke bawah berdasarkan pembacaan sensor yang salah.

Bulan lalu, FAA menguraikan daftar perubahan desain yang diperlukan sebelum akan mencabut pesanannya yang melarang pesawat.

Ditanya mengapa prosesnya memakan waktu begitu lama, Administrator FAA, Stephen Dickson mengatakan pada Juni bahwa seluruh sistem kontrol penerbangan 737 Max, bukan hanya perangkat lunaknya, telah diawasi. 

Perombakan tersebut diperumit oleh kebutuhan untuk membuat perubahan tersebut berfungsi sehubungan dengan redundansi pesawat dan dengan sistem yang saling bergantung lainnya.

"Proyek yang jauh lebih ambisius," kata FAA soal mengapa butuh waktu lama untuk memperbaiki pesawat jet Boeing 737 yang dilarang terbang.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X