Direktur Utama maskapai Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya mengoptimalkan perawatan pesawat karena armada yang lebih terawat dinilai lebih siap menghadapi cuaca buruk.
Hal tersebut disampaikan Irfan dalam webinar yang bertajuk Waspada Cuaca Ekstrem di Transportasi di Jakarta, Selasa (2/2/2021).
“Kualitas maintenance (pesawat) saya ingin menegaskan harus prima karena dipengaruhi kemampuan maintenancing, kondisinya ready (siap),” kata Irfan dikutip dari Antara.
Lebih lanjut lagi, pihak maskapai juga tidak menutup kemungkinan jika harus mengubah prosedur operasi standar (SOP) dalam menghadapi cuaca buruk sebab mengedepankan faktor keselamatan.
“Karena menekankan keamanan dan keselamatan sebagai ujung tombak aktivitas dari Garuda selain kondisi biasa kami juga menyiapkan kondisi ekstrem,” sambungnya.
Untuk itu, ada 2 hal yang disiapkan dalam menghadapi cuaca ekstrem, yakni memastikan pesawat dirawat sebaik-baiknya dan bisa diterbangkan.
Kendati begitu, keputusan akhir ada di pilot untuk memutuskan terbang atau tidak terlebih dalam cuaca ekstrem.
“Kasus kecil wiper nggak jalan, pilot bilang nggak bisa terbang dan ganti pesawat sehingga delay (terlambat),” ujarnya.
Selain itu, pihak maskapai juga memastikan operator di bandara dipastikan memiliki kewaspadaan tinggi yang memungkinkan secara 24 jam memonitor situasi sehingga bisa diantisipasi sebaik-baiknya.
Menurut Irfan, kendala cuaca yang paling sering adalah curah hujan tinggi karena mengganggu jarak pandang pilot, tapi hambatan lain seperti abu vulkanik juga meresahkan lantaran berpotensi merusak mesin pesawat.
