Program penelitian dan teknologi utama dari Airbus yaitu Wing of Tomorrow dilaporkan telah mencapai tonggak penting dengan perakitan prototipe ukuran penuh pertamanya. Skema ini tidaklah hanya akan menguji material komposit terbaru dan teknologi baru dalam aerodinamika dan arsitektur sayap., tetapi terpenting adalah bagaimana manufaktur sayap dan industrialisasi dapat ditingkatkan untuk memenuhi permintaan di masa depan.
Terdapat 3 sayap prototipe dengan ukuran penuh yang diproduksi secara total: pertama akan digunakan untuk memahami integrasi sistem; kedua akan diuji secara struktural dibandingkan dengan pemodelan komputer; sementara yang ketiga akan dirakit dengan menguji peningkatan produksi dan dibandingkan dengan pemodelan industri. Melihat hal itu, Chief Technical Officer Airbus yaitu Sabine Klauke memberikan komentarnya.
"Wing of Tomorrow, bagian penting dari portofolio R&T Airbus, akan membantu kami menilai kelayakan industri produksi sayap di masa depan." ungkapnya.
“Teknologi sayap berkinerja tinggi adalah salah satu dari beberapa solusi - di samping bahan bakar penerbangan berkelanjutan dan hidrogen - yang dapat kami terapkan untuk berkontribusi pada ambisi dekarbonisasi penerbangan." jelasnya.
“Wing of Tomorrow juga merupakan contoh bagaimana kolaborasi industri skala besar akan sangat penting untuk mencapai agenda sektor kami untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.” jelasnya.
Nantinya, demonstran tiga sayap akan menyatukan lebih dari 100 teknologi baru untuk mengeksplorasi teknik manufaktur hingga perakitan baru dengan tujuan untuk membaut penerbangan yang lebih berkelanjutan. Sub-perakitan penutup sayap kompleks ini pun dilakukan di situs Filton Airbus, Inggris, yang telah diproduksi di National Composite Center di Bristol.
