Perkembangan teknologi dari zaman ke zaman semakin canggih. Hal ini membuat sejumlah negara bersaing untuk menghadirkan teknologi terbaik di negaranya. Salah satunya adalah Roma. Roma dilaporkan akan menghadirkan taksi terbang mulai 2024 mendatang. Proyek ini dibuat antara perusahaan yang mengoperasikan bandara Fiumicino dan perusahaan rintisan Jerman.
Melansir CNN Travel, sebuah startup yang bernama Volocopter ingin menjadikan Bandara Fiumicino sebagai situs perintis untuk taksi terbang. Transportasi ini hadir dengan dua tempat duduk dan diklaim menggunakan tenaga baterai yang sedang dikembangkan.
#WhenInRome… we bring our #VoloCity with us! #Volocopter is partnering with @aeroportidiroma (ADR) and #Atlantia to bring #UAM to #Italy. Volocopter will be in #Rome from Oct 27-30 & Nov 2-4. Find out more here: https://t.co/scjwmo1SUg @EnacGov @ENAVSpA pic.twitter.com/fYfbNvgddu
— Volocopter (@volocopter) October 27, 2021
Melihat hal itu, CEO Aeroporti di Roma yaitu Marco Troncon berkata bahwa perjalanan dengan menggunakan satu pesawat yang lepas landas dan mendarat secara vertikal akan memakan waktu sekitar 15 menit. Jika dibandingkan dengan mobil akan memakan waktu 45 menit atau lebih.
"Koneksinya akan sangat cepat," ungkap Marco kepada REUTERS.
"Ini akan menjadi perjalanan sunyi, tingkat emisi akan menjadi nol," jelasnya.
Untuk menaiki taksi terbang ini, kamu diharuskan mengeluarkan biaya sekitar 150 Euro atau Rp2,5 juta. Hanya saja, kemungkinan harganya akan menurun. Sekadar informasi, Roma sendiri diketahui sebagai kota ketiga yang paling cocok untuk operasional taksi terbang setelah Paris. Melihat hal itu, pihak Volocopter berharap mempunyai layanan yang beroperasi untuk Olimpiade 2024 mendatang.