Saat ini, permintaan pariwisata menunjukkan tren bergeser ke arah yang lebih khusus karena wisatawan ingin merasakan pengalaman unik.
Salah satunya adalah wisata hantu atau mistis. Dosen Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Dr. Diaz Pranita menyebut wisata hantu adalah satu dari sembilan wisata minat khusus yang berpotensi dikembangkan.
Yang lainnya adalah Wisata Perdesaan, Wisata Pendakian Gunung dan Olahraga Paralayang, Wisata Olahraga Marathon, Wisata Bahari Kapal Layar (yachting) dan Selam (diving), Wisata Olahraga Arung Jeram, Wisata Gua dan Paramotor, Ekowisata, serta Wisata Relawan (voluntourism).
Pelaku wisata bisa melihat contoh wisata hantu seperti di Inggris, Prancis hingga Jerman. Sisi gelap suatu daerah karena peperangan, genosida, atau tragedi lain bisa dikemas menjadi cerita yang menarik untuk ditelusuri.
Tentu saja dengan memberikan edukasi cerita moral kepada turis. Wisata hantu diyakini bisa tumbuh di Indonesia yang masyarakatnya menggemari hal-hal berbau mistis.
"Apalagi budaya nenek moyang kita animisme dan dinamisme juga sangat mistis," ujar dia, dikutip dari Antara, Sabtu (13/3/2021).
Hampir semua tempat di Indonesia pasti punya cerita yang terkait dengan masa lalu kelam, atau mengandung budaya dan mitos.
"Misalnya Alas Purwo, Pelabuhan Ratu, Trunyan, Laut Selatan, Toraja," katanya.
Namun, pengembangannya harus hati-hati agar jangan sampai menjadi bumerang bagi daerah itu sendiri dan membuat turis ogah datang kembali.
Hal lain yang harus dipikirkan adalah soal keselamatan peserta di lokasi. Penyelenggara harus memastikan keamanan seluruh peserta yang mengikuti tur tersebut.
Jangan sampai terulang tur mistis di Jakarta saat mengunjungi perlintasan kereta Tragedi Bintara. Saat itu, peserta malah nyaris celaka karena berada di sana saat kereta masih melintas.
