Rencana Thailand untuk membuka gerbang untuk turis asing akan dipertimbangkan ulang. Mereka tidak ingin kasus COVID-19 yang melonjak seperti Indonesia. Thailand tengah menguji coba untuk membuka pintu gerbang untuk wisatawan luar negeri di Phuket.
Bahkan, dalam prosesnya, Thailand membuka pintu untuk turis asing yang sudah divaksin COVID-19 tanpa dilakukan karantina, yang dinamai sebagai Phuket Sandbox. Gelombang pertama dari Phuket Sandbox telah diminati sekitar 2.000 turis asing. Andaikan 'pemanasan' di Phuket itu berhasil, wisata di provinsi lain juga akan dibuka.
Namun rupanya, ketika Phuket Sandbox berjalan justru terdapat lonjakan baru untuk kasus COVID-19. Terdapat sekitar 7.000 kasus dan 75 kematian yang dilaporkan pada 8 Juli 2021, yang sekaligus menjadi rekor harian di negara itu. Lonjakan kasus itu disertai dengan ancaman varian baru COVID-19 berjenis Delta, yang sangat menular.
Pemerintah Thailand sendiri sampai-sampai berencana merubah terminal di Bandara Suvarnabhumi menjadi rumah sakit untuk unit perawatan intensif. Rumah sakit dadakan itu direncanakan untuk bisa menyediakan setidaknya 5.000 tempat tidur. Untuk saat ini, Thailand kembali menerapkan pembatasan, tetapi langkah itu dinilai tidak cukup. Thailand pun disarankan untuk kembali tutup gerbang untuk para turis.
"Lockdown ketat adalah satu-satunya jalan keluar," ungkap Dr Anan Jongkaewwattana, direktur unit penelitian di Pusat Nasional untuk Rekayasa Genetika dan Bioteknologi, kepada Bloomberg dan dikutip Financialexpress.
"Jika situasi ini terus berlanjut, wabah Thailand akan lebih buruk daripada Indonesia secara per kapita, sebanyak 20.000 kasus per hari dalam beberapa bulan ke depan," lanjutnya.
Untuk urusan vaksin, Thailand dilaporkan gagal penuhi target warga yang divaksinasi COVID-19. Sebelumnya, pemerintah Thailand mematok target untuk bisa melakukan vaksinasi 10 juta dosis per bulannya. Hingga saat ini, sekitar 15% dari populasi di Thailand yang telah menerima satu dosis vaksin, sedangkan populasi yang menerima dua dosis vaksin telah mencapai 4,3%.
