Khawatir COVID-19 Menggamuk, 7 Negara Ini Tolak Kedatangan Turis Internasional

- Rabu, 24 Agustus 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi kerumunan orang. (Freepik)
Ilustrasi kerumunan orang. (Freepik)

Sejak diidentifikasi akhir 2019, COVID-19 masih berkecamuk di seluruh dunia. Tapi, setelah lebih dari dua tahun hidup bersama COVID-19, orang-orang sudah mulai diperbolehkan untuk liburan di luar negeri.

Beberapa negara sudah mulai memperbolehkan turis asing liburan ke negaranya, termasuk pula Indonesia. Tapi, beberapa negara ada yang menolak untuk membuka pariwisata.

Dilansir Traveller.com, berikut ini berikut ini 10 negara yang menolak untuk membuka pariwisata.

1. China

Meningkatnya kasus COVID-19 di China akhir-akhir ini, membuat negara itu menolak membuka pariwisata bagi pengunjung asing.

Baca juga: Studi Oxford Ungkap Peningkatan Demensia Terjadi setelah 2 Tahun Sembuh dari COVID-19

Jika kamu berhasil masuk ke China, kamu harus melakukan karantina setidaknya tujuh hari di fasilitas yang dikelola pada saat kedatangan, dan kemudian tunduk pada hukum setempat jika kamu tertular COVID-19.

2. Korea Utara

Tak heran jika negara yang pada dasarnya tertutup untuk turis asing sebelum pandemi COVID-19 masih tertutup untuk turis asing selama pandemi COVID-19.

Bahkan celah tur berpemandu telah ditutup, yang artinya kamu tidak boleh berharap untuk berkeliaran di jalan-jalan Pyongyang dalam waktu dekat.

3. Jepang

Pelancong independen masih dilarang di Jepang, jika kamu ingin liburan ke Jepang, kamu harus mengikuti paket tur berpemandu, baik pribadi atau berkelompok dengan pendamping lokal Jepang yang akan mengawasi pergerakan kamu.

-
Jepang. (Freepik)

4. Taiwan

Taiwan bukan negara nol COVID-19, saat ini ada sekitar 20.000 kasus baru setiap hari. Tapi, negara ini tetap tertutup untuk turis, dengan hanya pelancong bisnis asing, pekerja magang, dan sukarelawan yang diizinkan masuk, itupun harus melakukan karantina.

5. Libya

Libya tidak terlalu tinggi dalam daftar kebanyakan pelancong sebelum pandemi, karena ketidaknyamanan seperti kekerasan yang sedang berlangsung dan ancaman penculikan. Libya telah menutup perbatasannya untuk pelancong asing sepenuhnya.

6. Turkmenistan

Turkmenistan juga salah satu negara yang telah mengambil kesempatan untuk menutup perbatasannya lebih ketat selama pandemi.

Semua penerbangan penumpang internasional telah dibatalkan di Turkmenistan. Perbatasan jalan di sana juga ditutup, semua feri penumpang dibatalkan. Hanya warga negara dan penduduk tetap yang bisa masuk, bahkan mereka harus menghabiskan 21 hari di karantina yang dikelola negara.

7. Bhutan

Bhutan pada dasarnya bebas COVID, tapi sekarang pemerintahannya melaporkan rata-rata tujuh hari dari 17 kasus baru sehari. Namun negara ini akan mengambil risiko dan membuka pintu bagi turis asing pada 23 September. Akan tetapi, negara ini juga akan melipatgandakan pajak turis.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X