Makam Wali Nyatoq merupakan salah satu destinasi wisata religi paling populer di Lombok. Lokasinya berada di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Para peziarah yang datang juga berasal dari berbagai daerah di Lombok. Ada pula para peziarah yang datang berasal dari luar Lombok, seperti dari Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Baca juga: Ilmuwan Ungkap Misteri Kutukan Mumi Firaun, Penyebab Orang Meninggal Usai Gali Makam Kuno
Berbeda dari makam wali atau ulama pada umumnya yang bisa dikunjungi setiap hari, Makam Wali Nyatoq ini hanya boleh dikunjungi setiap hari Rabu saja. Selain hari Rabu, para peziarah dilarang untuk mengunjungi makam ini.
Jika ada peziarah yang nekat untuk berziarah di luar hari rabu, masyarakat sekitar akan menolak dan menyuruh peziarah tersebut untuk kembali.
Adapun wali yang dimakamkan disini adalah Sayyid Abdullah atau yang lebih akrab dipanggil oleh masyarakat sekitar sebagai Wali Nyatoq.
Beberapa makam lainnya merupakan makam keluarga serta pengiring beliau. Salah satunya adalah Makam Raden Pernas dan beberapa pengiring Sayyid Abdullah lainnya.
Menurut pengamat sejarah dan budaya Lombok, Lalu Daman Huri, alasan makam Wali Nyatoq hanya boleh dikunjungi di hari Rabu saja karena sewaktu beliau masih hidup, Sayyid Abdullah selalu bertafakur, berkhalwat di lokasi makam yang sekarang, setiap hari Rabu.
Beliau berpesan kepada para murid dan jamaahnya kalau beliau meninggal, tolong di kubur di lokasi makam sekarang dan meminta agar para muridnya mengunjungi makamnya setiap hari Rabu.
Alasan tersebutlah yang digunakan oleh para jamaah, masyarakat, dan pengelola makam untuk membuat aturan makam Wali Nyatoq hanya boleh dikunjungi setiap hari Rabu saja.
“Jadi alasan kenapa para peziarah hanya boleh berziarah di hari Rabu saja karena itu memang sudah menjadi pesan beliau kepada para murid dan jamaah beliau,” ucap Lalu Daman Huri kepada Z Creators.
Bagi yang ingin mengunjungi makam ini untuk berziarah, tapi lupa membawa bunga untuk ditabur di atas makam atau lupa membawa bekal makanan, tidak perlu khawatir.
Baca juga: Baju Perang Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Sebuah Makam, Fungsinya Bikin Takjub
Di area makam ini sudah banyak para pedagang yang menjual beraneka ragam jualan, seperti bunga untuk ditabur di makam, jajanan tradisional, buah-buahan, nasi bungkus, dan snack ringan.