Tertutup, kaku, dan penuh dengan propaganda pemerintah. Itulah potret yang selama ini tersemat pada sebuah negara kediktatoran seperti Korea Utara.
Karena sulitnya masyarakat dunia untuk mengakses informasi mengenai negara beribukota Pyongyang tersebut, tidak heran jika ada sejumlah kisah-kisah 'unik' mengenai Korut yang beredar berhasil membuat siapa saja penasaran.
Kalau kisah mengenai kehidupan masyarakatnya yang terlalu dikekang oleh pemerintah rasanya sudah menjadi rahasia umum. Namun bagaimana dengan kisah-kisah lainnya yang tak kalah terdengar aneh namun kisah tersebut memang benar-benar terjadi di Korut?
Berikut deretan kisah tersebut.
1. Menyewa 'penonton' bayaran
Warga Korut memang tidak mudah untuk berpergian ke luar negara. Tapi saat tim Korea Utara bertanding di Piala Dunia saat melawan Brasil, tampak di barisan tribun penonton hadir ribuan suporter yang berwajah Asia.
Namun rupanya, mereka bukanlah warga Korut, melainkan warga China yang dibayar oleh pemerintah Korut untuk menjadi suporter bayaran.
2. Turis diawasi diketat
Kalau kalian berwisata ke Korut, maka bersiaplah untuk bisa saja diikuti oleh dua orang pengawas. Nantinya, kedua pengawas tersebut akan memberitahumu ke destinasi mana saja yang boleh didatangi dan kepada siapa yang boleh diajak berbicara. Serem ya?
3. Membangun kota palsu
Kota bernama Kijong-dong berdiri di area Demilitterisasi Korea. Kota ini sengaja dibangun sebagai bentuk 'intimidasi' kepada Korea Selatan. Jadi, di kota tersebut terdapat rumah-rumah penduduk, kantor, sekolah, menara radio, dan lahan pertanian. Namun lucunya, tidak ada warga sipil satupun yang mendiami kota tersebut.
4. Menculik sutradara Korea Selatan
Kisah yang satu ini memang terdengar konyol. Pada tahun 1976, sutradara asal Korsel, Shin Sang-ok diculik ketika berada di Hong Kong dan dibawa ke Korut. Diculik selama 5 tahun, Shin Sang-ok dipaksa untuk membuat film Godzilla versi Korut yang kemudian diberi judul Pulgasari.
5. Turis asal AS akan dibawa ke museum
Siapapun turis asal Amerika Serikat yang berkunjung ke Korut, akan dibawa ke museum 'Victorious Fatherland Liberation War Museum'. Dalam museum tersebut, terdiri dari koleksi yang memperlihatkan kegembiraan rakyat Korut saat melakukan pembunuhan militer AS. Selain itu, mereka akan disuguhkan kisah propanda mengenai kejahatan AS.