Overstay dan Berbuat Onar, Tiga Bule di Bali Dideportasi

- Kamis, 11 Agustus 2022 | 09:12 WIB
Petugas Imigrasi mendampingi tiga WNA berkebangsaan Belanda, Jerman, dan Rusia dideportasi kembali ke negaranya melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (9-9-2022). (Dok. Kanwil Kemenkumham Bali)
Petugas Imigrasi mendampingi tiga WNA berkebangsaan Belanda, Jerman, dan Rusia dideportasi kembali ke negaranya melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (9-9-2022). (Dok. Kanwil Kemenkumham Bali)

Sebanyak 3 Warga Negara Asing (WNA) dideportasi dari Bali. Satu orang WNA asal Belanda dan seorang WNA asal Jerman kedapatan melanggar aturan izin tinggal (overstay).

Kemudian sisanya seorang WNA Rusia dideportasi karena berbuat onar hinga meresahkan masyarakat.

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Bali menyebutkan tiga WNA itu sempat ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar sebelum akhirnya dideportasi ke negaranya masing-masing menggunakan maskapai KLM Royal Dutch Airlines dengan nomor penerbangan KL836.

Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu mengatakan bahwa pihaknya lanjut memasukkan nama tiga WNA itu ke dalam daftar penangkalan.

Apabila disetujui oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham RI, mereka tidak dapat masuk wilayah Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa WNA Belanda berinisial CGAB (75) dan WNA Jerman berinisial SAP (55) dideportasi karena melanggar izin tinggal.

Anggiat menyebut CGAB overstay selama 470 hari terhitung sejak 12 Maret 2021. WNA Belanda itu mengaku tidak punya uang untuk memperpanjang visanya, yang masuk dalam kategori izin tinggal terbatas (ITAS) wisatawan lansia.

CGAB beralasan uangnya terpakai untuk biaya operasi usus buntu dan hernia pada bulan September 2021.

Ia juga beralasan uang pensiunnya senilai 1.500 Euro atau sekitar Rp25 juta hanya tersisa sekitar 450 Euro atau Rp5 juta karena harus membayar pengacara kasus anaknya yang terjerat narkotika di Belanda.

Sementara itu, WNA Jerman berinisial SAP juga overstay selama 2 tahun 2 bulan terhitung sejak 12 April 2020.

SAP beralasan tidak mengetahui informasi bahwa selama pandemi Covid-19 pemegang visa on arrival (VoA) wajib memperpanjang izin tinggalnya secara onshore di kantor imigrasi tempat tujuan.

CGAB dan SAP sebelum diserahkan ke Rudenim Denpasar ditangkap oleh petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram.

Berikutnya WNA Rusia berinisial AA dideportasi karena berbuat onar di daerah Sanur Kauh, Denpasar, Bali.

Anggiat menjelaskan bahwa kasus AA bermula saat menolak membayar utuh biaya penginapannya di sebuah hotel di Sanur. Pemilik penginapan pun meminta AA pergi tetapi WNA Rusia itu memilih bertahan di kamar.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB
X