Jangan Tercengang, Angkringan Ternyata Bukan dari Yogyakarta Tapi dari Dusun Kecil Ini!

- Minggu, 21 Agustus 2022 | 18:20 WIB
Dusun Sawit, Klaten, tempat asal angkringan. (Eko Haryanto/Z Creators)
Dusun Sawit, Klaten, tempat asal angkringan. (Eko Haryanto/Z Creators)

Bagi warga Jawa Tengah, khususnya wilayah Solo dan Yogyakarta tentu tak asing lagi dengan angkringan. Warung makan yang dikenal merakyat karena menyediakan menu sederhana dan harganya murah meriah. Banyak orang mengira bahwa angkringan berasal dari Yogyakarta, padahal faktanya tak begitu. 

-
Dusun Sawit, Desa Ngerangan, Klaten, tempat asal angkringan. (Eko Haryanto/Z Creators)

Suwarna (43), salah satu warga Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah menceritakan dengan detail bagaimana angkringan itu terlahir dari Dusun Sawit yang masuk wilayah Desa Ngerangan ini. Bahkan di desa ini dibangun Monumen Cikal Bakal Angkringan yang telah diresmikan pada 2020 lalu. 

“Cerita berdirinya angkringan berawal dari Mbah Karso Djukut warga Dusun Sawit ini pada 1930-an merantau ke Kota Solo. Kala itu ia masih remaja kemudian bertemu dengan Mbah Wono seorang juragan terikan (menu tradisional khas Solo),” ujar Suwarna, kepada Eko Haryanto, Tim Z Creators. 

-
Suwarna, warga Desa Ngerangan, Klaten, tempat asal angkringan. (Eko Haryanto/Z Creators)

Singkat cerita, Karso Djukut akhirnya berkeliling di daerah Laweyan, Solo dengan berjalan kaki dengan menyunggi tumbu dan tambir sebagai tempat dagangan dan menenteng teko hingga tahun 1940-an agar bisa membawa dagangan lebih banyak saat berjualan Karso Djukut berinisiatif membuat angkring. Dari sinilah cerita cikal bakal angkringan. 

Merasa berdagang angkringan hasilnya cukup menjanjikan Mbah Karso Djukut mengajak warga desa asalnya untuk ikut berdagang. Termasuk Mbah Wiryo Je yang juga menemukan resep minuman jahe dan teh khas angkringan Bayat, Klaten. 

-
Monumen cikal bakal angkringan. (Eko Haryanto/Z Creators)

Semakin lama angkringan yang di wilayah Solo juga dikenal sebagai "HIK" dan berkembang pesat dengan menu yang semakin beragam hingga merambah ke kota-kota besar di hampir seluruh Pulau Jawa termasuk Yogyakarta. 

Untuk mempermudah dalam berjualan, para pedagang angkringan pun akhirnya menggunakan gerobak kayu seperti yang bisa kita lihat hingga sekarang ini.

-
Informasi tentang sejarah angkringan. (Eko Haryanto/Z Creators)

Tercatat lebih dari 1.500 warga Ngerangan berprofesi sebagai penjual angkringan. Selain dikenal sebagai cikal nakal angkringan, Desa Ngerangan juga merupakan produsen gerobak kayu angkringan yang pemasaranya sudah ke berbagai kota di Jawa bahkan hingga ke Sumatera dan Kalimantan.

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X