Jadi Ikon Sumatera Barat, Ini Sejarah Istana Pagaruyung yang Belum Banyak Diketahui Orang!

- Jumat, 28 Oktober 2022 | 08:14 WIB
Istana Pagaruyung, Sumatera Barat. (Z Creators/Rivo Wijaya)
Istana Pagaruyung, Sumatera Barat. (Z Creators/Rivo Wijaya)

Mungkin sebagian orang sudah mengetahui destinasi wisata budaya Istana Pagaruyung. Pagaruyung merupakan salah satu ikonnya Sumbar sekaligus merupakan pemukiman awal dari masyarakat Minangkabau.

Dari dulu hingga kini, Istana Pagaruyung selalu menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Mereka datang untuk melihat langsung keindahan dan juga barang-barang peninggalan khas budaya Minangkabau.

-
Istana Pagaruyung, Sumatera Barat. (Z Creators/Rivo Wijaya)

Para pengunjung yang datang ke Istana Pagaruyung juga bisa menikmati dan merasakan sensasi berfoto menggunakan baju adat Minangkabau dengan cara menyewa, seolah-olah membuat kita menjadi raja dan ratu. Namun, di balik itu semua kamu tahu enggak sih bahwa Pagaruyung ini sebetulnya memiliki sejarah yang panjang. 

Diketahui, Istano Basa Pagaruyung merupakan jejak Kejayaan Konfederasi "Luhak Nan Tigo" dan ini merupakan pemukiman awal dari masyarakat Minangkabau atau disebut pula wilayah darek (daratan).

Sementara untuk letak Istana Pagaruyung ini sendiri yakni di nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanah Tanjung Emas, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.

-
Istana Pagaruyung, Sumatera Barat. (Z Creators/Rivo Wijaya)

Pada masa lalu, di wilayah ini berdiri sebuah pemerintahan konfederasi yang disebut sebagai Kerajaan Pagaruyung. Kerajaan yang terbentuk dari gabungan nagari-nagari ini runtuh setelah terjebak dalam siasat kolonial Belanda saat perang Padri bergejolak.

Sesuai dengan namanya, istana ini mengabadikan kemegahan arsitektur dari pusat pemerintahan kerajaan. Meskipun wujud yang berdiri megah sekarang ini bukanlah bangunan aslinya (replika), namun berbagai detail ataupun ciri khas arsitektur yang dimiliki masih sama seperti kondisinya di masa lampau.

-
Istana Pagaruyung, Sumatera Barat. (Z Creators/Rivo Wijaya)

Sebetulnya, Istano Basa Pagaruyung ini dahulunya merupakan kediaman dari Raja Alam, dan sekaligus pusat pemerintahan dari sistem konfederasi yang dipimpin oleh triumvirat (tiga pemimpin) berjuluk ‘Rajo Tigo Selo’.

Sistem kepemimpinan ini menempatkan Raja Alam sebagai pemimpin kerajaan dengan dibantu dua wakilnya, yaitu Raja Adat yang berkedudukan di Buo serta Raja Ibadat yang berkedudukan di Sumpur Kudus.

-
Istana Pagaruyung, Sumatera Barat. (Z Creators/Rivo Wijaya)

Kemudian, kedua wakil ini yang memutuskan berbagai perkara yang berkaitan dengan permasalahan adat serta agama. Tetapi, jika suatu permasalahan tidak terselesaikan, maka barulah Raja Pagaruyung (Raja Alam) turun tangan menyelesaikannya.

Di samping itu, replika dari bangunan asli yang dibakar Belanda pada tahun 1804 berbentuk sebuah rumah panggung yang berukuran besar dengan atap gonjong yang menjadi ciri khas dari arsitektur tradisional Minangkabau.

-
Istana Pagaruyung, Sumatera Barat. (Z Creators/Rivo Wijaya)

Rumah panggung besar ini bertingkat tiga, dengan 72 tonggak yang menjadi penyangga utamanya. Serta terdapat 11 gonjong atau pucuk atap yang menghias bagian atas dari bangunan ini.

Selain itu, seluruh dinding bangunan ini dihiasi oleh ornamen ukiran berwarna-warni yang secara total terdiri dari 58 jenis motif yang berbeda. Sebagai sebuah istana kerajaan, masing-masing tingkat dalam bangunan ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. 

Tingkat paling bawah merupakan tempat aktivitas utama pemerintahan berupa sebuah ruang besar yang melebar dengan area khusus sebagai singgasana raja di bagian tengahnya. Tingkat kedua dari bangunan merupakan ruang aktivitas bagi para putri raja yang belum menikah.

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X