Presiden Joko Widodo telah menetapkan Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas yang sedang terus didorong perkembangannya. Diharapkan, Danau Toba mampu menyumbangkan devisa hingga Rp 14 triliun pada 2020.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan, pemerintah menggelontorkan angaran tambahan sebesar Rp 6,4 triliun yang dibagi keempat destinasi super prioritas. Paling tidak, dengan investasi itu Danau Toba ditargetkan menghasilkan 1 juta wisman atau devisa 1 miliar dolar Amerika.
Anggaran yang akan diberikan pada empat destinasi wisata super prioritasm jika dirata-rata masing-masing destinasi mendapat Rp 1,6 triliun. "Danau Toba diharapkan bisa lebih besar atau mendapat Rp2 triliun karena luas wilayahnya juga besar," katanya.
Dana tersebut, kata ia, menjadi modal agar unsur atraksi, akses, dan amenitas di Danau Toba agar berstandar internasional. "Target 1 juta wisatawan itu bisa tercapai bila semuanya sudah berstandar internasional," katanya.
Ia mengungkapkan optimismenya, karena Bandara Silangit tumbuh signifikan pada 2016-2017 mencapai 300 persen. Angkanya dari 90 ribu tumbuh menjadi 280 ribu penumpang selain itu, Danau Toba akan mendapatkan pengakuan internasional dari Unesco Global Geopark tahun ini.
Infrastruktur jalur darat, kata juga terus dibenahi. Jalan tol dari Kualanamu-Tebing Tinggi akan berlanjut hingga Parapat dan adanya rencana pembangunan jalan outer ring road sekitar Danau Toba serta empat pelabuhan. "Sudah ada proyeksi investasi sebesar Rp6 triliun dari 7 investor," katanya.