Guna mendukung operasional terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun jalan layang.
Hal tersebut dibenarkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Minggu (2/5/2021).
Menterio Basuki mengatakan pembangunan bandara bertaraf internasional perlu didukung oleh akses jalan yang khusus (dedicated lane).
"Seluruh bandara internasional pada Kawasan Strategis Nasional (KSN) Metropolitan seperti Soekarno-Hatta di Jakarta, Juanda di Surabaya, Kualanamu di Medan, Hasanudin di Makasar dan Ngurah Rai di Denpasar telah didukung jalan bebas hambatan," ujar Menteri PUPR Basuki dikutip dari Antara.
Jalan layang dengan panjang 1,2 km dan lebar 10,25 m yang menghubungkan Jalan Madukoro dengan Bandara Ahmad Yani ini terdiri dari 4 lajur dan 2 jalur untuk memperlancar akses kendaraan dari dan menuju bandara.
Jalan layang akses Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang dibangun dengan menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun jamak sebesar Rp149,3 miliar.
Sejauh ini progres konstruksinya sudah mencapai 44,10 persen dan ditargetkan rampung pada akhir Agustus 2021.
Titik awal jalan layang ini dari Jalan Anjasmoro melintasi Jalan Arteri Yos Sudarso membentang hingga Jalan Madukoro.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta, Direktorat Jenderal Bina Marga, Satrio Sugeng Prayitno, mengatakan pemindahan terminal baru Bandara Ahmad Yani mengakibatkan jalan akses masih tercampur antara lalu lintas lokal dan menuju perumahan sekitar.
Satrio memastikan konstruksi pembangunan jalan layang tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan yang menuju dan keluar Bandara Jenderal Ahmad Yani.
Dia menambahkan jalan layang akses Bandara Semarang itu bakal mengusung budaya lokal dan mendukung kawasan wisata dan kuliner sehingga di bawah jalan layang akan dibangun taman serta area untuk pejalan kaki dan juga parkir sepeda.
