Wisatawan yang mengambil kenang-kenangan dari pantai Sardinia akan didenda.
Dalam beberapa hari terakhir petugas bea cukai di pulau Mediterania telah memberikan 41 denda hingga Rp 52 juta untuk mengambil pasir, batu dan kerang.
Menghapus pasir putih Sardinia yang terkenal, serta kerang dan batu, dibuat ilegal pada tahun 2017 dalam upaya untuk melestarikan keindahan alamnya.
Dikutip dari Mirror, penduduk setempat menjadi sangat marah karena pengunjung mengambil kenang-kenangan dari pantai dan kemudian dijualnya secara online.
Sebuah halaman Facebook bernama Sardinia dirampok dan dijarah menyoroti masalah tersebut dan diikuti oleh lebih dari 37.000 orang.
Bersama polisi dan militer, yang menjaga perbatasan dan memantau penjualan ilegal secara online, kelompok itu berharap garis pantai Sardinia tetap utuh.
Tahun ini polisi telah mengeluarkan denda sekitar Rp 225 juta.
Dalam tiga bulan musim panas pada tahun 2015 saja, sebanyak lima ton pasir disita di bandara Elmas, kata laporan setempat.
Pierluigi Cocco, seorang ilmuwan lingkungan dan penduduk ibu kota Sardinia, Cagliari, mengatakan bahwa pantai adalah alasan utama mengapa orang tertarik ke pulau Sardina.
Dia meminta agar orang tidak mengambil pasir karena dapat memperburuk keadaan.
Ilmuwan memperingatkan bahwa naiknya permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim akan lebih mungkin membahayakan pulau itu jika pantainya dalam keadaan buruk.
