Wisatawan internasional kini sudah dapat mengunjungi Abu Dhabi tanpa perlu karantina. Ini dikarenakan Emirat akan akhiri protokol karantina wajib untuk pelancong dari negara lain, termasuk dengan Amerika Serikat.
Saat ini, pelancong yang memasuki Abu Dhabi diharuskan ikuti tes sebelum keberangkatan, diuji pada saat kedatangan dan melakukan isolasi diri selama 10 hari kecuali mereka tiba di negara "hijau". Protokol baru ini akan menempatkan Abu Dhabi lebih sejalan dengan Dubai, yang mewajibkan wisatawan internasional untuk dites negatif COVID-19, tetapi tidak mempunyai masa karantina yang wajib. Melihat hal itu, Direktur Eksekutif Pariwisata dan Pemasaran, DCT Abuh Dhabi memberikan komentarnya.
"Ini akan serupa dengan sistem Dubai - protokol PCR akan berbeda dari tujuan berisiko tinggi hingga berisiko rendah," ungkapnya.
Selain itu, Abu Dhabi juga akan "meningkatkan perbatasannya dengan Dubai dengan prosedur khusus untuk wisatawan untuk mempermudah perjalanan antara kedua emirat itu. Pelonggaran pembatasan terjadi karena Uni Emirat Arab telah memberikan dosis vaksinj COVID-19 yang cukup untuk vaksinasi sekitar 58,8% populasinya, dengan asumsi setiap orang membutuhkan dua dosis, mengutip REUTERS.
Di sisi lain, maskapai penerbangan UEA Etihad Airways dan Emirate juga masing-masing telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam paspor kesehatan yang dikembangkan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), dengan menghasilkan kode QR untuk membagikan informasi pengujian yang relevan dengan pihak wajib.
