50 Desa Wisata Terbaik Akan Dibukukan, Berikut Fakta-Fakta di Balik Rencana Itu

- Rabu, 1 Desember 2021 | 15:11 WIB
Kawasan wisata alam hutan Sesaot, di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB. (ANTARA/Awaludin)
Kawasan wisata alam hutan Sesaot, di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB. (ANTARA/Awaludin)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berencana membuat buku tentang desa-desa wisata di Indonesia dalam waktu dekat.

Buku tersebut nantinya akan memuat informasi detail tentang 50 desa wisata terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. 

Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Henky Manurung mengatakan, buku desa wisata itu diharapkan dapat menjadi panduan bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi pesona wisata desa di Indonesia.

"Akan dicoba diramu menjadi buku yang mudah dinikmati, dalam bentuk e-book atau hardbook," kata Henky dalam konferensi pers yang digelar secara daring, baru-baru ini.

Berikut fakta-fakta di balik rencana pembuatan buku tersebut.

1. Menggiatkan Pariwisata

-
Pasangan turis berjalan menyusuri Desa wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, (18/6/2021). ANTARA/Devi Nindy.

Menurut Henky, buku tersebut akan dibuat dalam waktu dekat dan mengandung informasi yang berguna untuk para wisatawan. 

"Kemenparekraf yakin desa wisata akan menjadi tujuan dan atraksi liburan baru di Indonesia," ujarnya.

Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 bisa membantu desa wisata di Tanah Air untuk berjuang bangkit di tengah pandemi COVID-19.

"Program ini diharapkan bisa mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat," ujarnya.

2. Kriteria Desa Wisata yang Akan Masuk

-
Rumah adat Desa Beleq Sembalun, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/dok).

Ada 1.831 jumlah peserta yang terdaftar dalam ADWI yang dinilai berdasarkan tujuh kategori, yaitu homestay, toilet, suvenir, desa digital, CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability), konten kreatif, serta daya tarik wisata. 

Semua kategori itu didasarkan pada empat pilar utama yaitu pengelolaan atau manajemen, sosial budaya, ekonomi, dan pelestarian lingkungan. Pemenangnya akan diumumkan pada 7 Desember 2021.

Pengembangan desa wisata di Indonesia dilakukan untuk menciptakan destinasi yang berkualitas, "resilient" dan berkelanjutan. 

Desa wisata adalah desa dengan potensi dan keunikan daya tarik wisata khas, yakni merasakan pengalaman keunikan kehidupan dan tradisi masyarakat di pedesaan dengan segala potensinya.

Sebuah kawasan bisa jadi desa wisata bila punya daya tarik wisata, entah itu alam, budaya atau buatan, punya komunitas masyarakat, punya potensi sumber daya manusia lokal yang bisa terlibat dalam aktivitas pengembangan desa wisata, punya kelembagaan pengelolaan, punya dukungan dan peluang ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana dasar untuk mendukung kegiatan wisata serta punya peluang pengembangan pasar wisatawan.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X